Akhir tahun 2024 ditutup dengan teror menyeramkan dari sosok Pakde Khair dalam film Sorop. Sosok ikonik itu diperankan dengan ciamik oleh Sang Raja Horor, the one and only Egi Fedly. Total, sepanjang tahun 2024, ia bermain dalam 8 film horor Indonesia! Berikut ini profil Egi Fedly.
Bapak tiga anak itu merupakan aktor kawakan yang sudah berakting sejak tahun 1980-an. Egi sendiri mengaku tak pernah menghitung sudah bermain di berapa film atau sinetron. Karena bagi Egi, semua karyanya tak perlu diperhitungkan.
Berbeda dengan kebanyakan aktor lain yang kerap pilih-pilih peran, Egi jarang sekali menolak tawaran yang masuk jika tak ada bentrokan waktu. Bahkan, ia masih mau bermain di sinetron meski namanya sudah langganan film layar lebar.
“Saya agak berbeda dari teman lainnya, mereka (kalau sudah) mengambil film, biasanya tidak mau mengambil sinetron. Itu sah, itu hak mereka. Kalau saya, ketika waktu ada, ada stripping ya saya ambil,” ujar aktor kelahiran 1956 itu saat wawancara bareng Warta Kota Production tahun 2022 silam.
Dalam film horor terbarunya, Sorop, yang tayang pas 19 Desember 2024, Egi memerankan Pakde Khair yang bolak-balik hidup lagi setelah kematiannya. Rahasia di balik misteri besar tadi akhirnya terkuak sedikit demi sedikit dalam film garapan sutradara Upi itu.
Egi sendiri, tanpa banyak berkata-kata sepanjang film, berhasil membuat bulu kuduk merinding dengan penampilan dan auranya. Bahkan, satu kata yang ia ulang-ulang di film Sorop menjadi sangat ikonik, yaitu saat ia memanggil keponakannya dengan sebutan, “Sinom!”
Mengawali kariernya dengan drop out dari kuliahnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), hingga akhirnya dinobatkan sebagai raja langganan film horor Indonesia, begini kisah perjalanan Egi Fedly dalam belantika dunia hiburan tanah air.
Profil Egi Fedly
Berikut profil singkat artis aktor yang sempat ngeband bareng musisi legendaris Iwan Fals ini.
Nama Lengkap: Egi Fedly Ganim
Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 11 September 1956
Pendidikan: Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jurusan Seni Rupa
Akun Instagram: @fedlyegi
Perjalanan Karier Egi Fedly
Lahir di Bandung yang kental dengan keseniannya, Egi pun sejak kecil sudah menunjukkan minat besar terhadap seni, khususnya bidang musik dan teater. Setelah beranjak dewasa, ia memutuskan untuk makin serius menekuni dunia kesenian dan berkuliah di bidang ini.
Awalnya, Egi daftar kuliah ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Seni Rupa. Sayangnya, ia ditolak. Sampai akhirnya ia pun memilih berkuliah di Jakarta medio 80-an. “Awal mula mau masuk di ITB Seni Rupa, tapi tidak diterima, terus ada teman di Jakarta, saya coba kejar ke Jakarta,” ujar Egi ke Warta Kota Production di rumahnya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (7/8/2022).
Di IKJ, Egi mengambil jurusan Seni Patung. Ia berkuliah di sana sekitar tahun 1978 hingga 1984, sebelum akhirnya memutuskan drop out dari kampus mengejar impiannya menjadi seniman.
Saat ditanya dosen mengapa Egi tak mau ikut ujian, ia menjawab, “Karena mau jadi seniman. Saya mau jadi seniman. Seniman itu yang menilai bukan nilai ujian, yang menilai masyarakat.” Mulailah pengembaraan Egi dalam dunia peran.
Namun, sebelum itu, semasa kuliah Egi juga sudah aktif bermusik. Ia bahkan pernah membentuk band country bareng legenda musik Iwan Fals dan Goemgoem, namanya Babadotan. Mereka sempat menjadi juara pertama dan favorit pada Festival Musik Country.
Selain itu, ia juga membentuk grup musik humor bernama Benclunk-Benclunk pada tahun 1979 bersama teman-teman sealmamaternya.
Belakangan, Egi baru lebih condong ke dunia peran ketimbang bermusik. Setelah memutuskan tak mengikuti ujian ulang di IKJ, Egi mulai ditawari bermain dalam film teman-temannya yang mau ujian.
Barulah pada 1981 ia mendapat tawaran film komersil berjudul Tali Merah Perkawinan. Perannya kecil-kecilan saja, jadi teman karakter utama bernama Elsa (Yessy Gusman). Seiring waktu, ia pun mendapatkan peran utama dalam FTV yang tayang di ANTV.
“Dulu ada telesinema di ANTV, ada temen saya Arya Kusuma Dewa mengajak bantuin, ya itulah akting perdana, karena itu peran utama, akting yang beneran dari awal sampai akhir saya mainkan,” ujarnya.
Egi pun mulai merambah ke dunia sinetron. Sinetron pertamanya berjudul Bunga Sutra (1997) yang tayang di RCTI. Namun, namanya baru tenar ketika memerankan Lennox dalam sinetron Saras 008 (1998-2003).
Sementara itu, peran di layar lebar yang makin melambungkan nama Egi adalah saat ia tampil sebagai eksekutor dalam film Ketika (2004). Sejak saat itu, karier Egi meroket, khususnya dalam genre horor.
Tahun 2024 kemarin, ia menjadi aktor pria yang paling banyak bermain dalam film horor, dengan total mencapai 8 film! Namanya hanya bersaing dengan seorang aktor lagi yang sama-sama tampil dalam 8 film horor, yaitu Eduart Manalu.
Horor terakhirnya di tahun 2024 bertajuk Sorop produksi MD Pictures. Film ini merupakan adaptasi dari unfinished thread oleh SimpleMan yang dulu membuat karya fenomenal seperti KKN di Desa Penari hingga Sewu Dino.
Saksikan official trailer film Sorop dan sekilas penampilan Egi Fedly di sini.
Egi Fedly Belajar Akting Otodidak
Meskipun sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun, Egi mengaku masih harus banyak belajar karena telat memulai dalam dunia akting. Karena itu juga, ia masih sering menerima banyak peran dan cenderung bukan tipe pemilih.
“Beberapa teman bilang atau saya pernah berbincang, mereka menyarankan saya pilih peran, saya bilang, ‘Saya itu memulai agak telat, satu. Kedua, saya bilang kamu sudah sampai tingkat di sini (atas), kalau saya masih di sini (tengah), jadi saya masih melihat semua peran,” ucap Egi ke Warta Kota.
Selain itu, ia juga mengaku belajar seni peran secara otodidak hingga akhirnya menjadi seorang seniman seperti sekarang.
“Jadi saya meyakini, melalui proses, bahwa seni secara umum itu, kita menjadi seniman, aktor seniman, itu jalannya banyak, tidak mutlak sekolah, bisa juga kursus, berguru kepada seseorang, bisa otodidak, saya bagian otodidak,” ceritanya.
Menurutnya, faktor paling penting untuk membuat seorang seniman berkembang adalah minatnya. Selama minat kuat, maka akan terasa hasilnya.
“Saya gak percaya punya bakat atau tidak, karena anak yang berbakat tidak ada minat, gak akan jadi apa apa,” ujar Egi.
Daftar Film Egi Fedly
- Tali Merah Perkawinan (1981) sebagai Teman Elsa
- Ketika (2004) sebagai Eksekutor
- Psikopat (2005) sebagai Pak Sandy
- Kuntilanak 2 (2007) sebagai Sopir taksi
- Fiksi. (2008) sebagai Pak Bambang
- Puber (2008) sebagai Papa
- Jinx (2010) sebagai Tejo
- 5 Elang (2011) sebagai Arip Jagau
- Hi5teria (2012) sebagai Jaka
- Belenggu (2013) sebagai Penyelidik
- Tampan Tailor (2013)
- Mengejar Setan (2013)
- 12 Menit, Kemenangan untuk Selamanya (2014) sebagai Ayah Lahang
- Main Dukun (2014) sebagai Mang Koja
- Hantu Pohon Boneka (2014) sebagai Dukun
- Nenek Siam (2015) sebagai Sapto
- Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015) sebagai Ibrahim Djamali
- Persembahan Terakhir (2015)
- My Journey: Mencari Mata Air (2016) sebagai Ki Barja
- Mars: Mimpi Ananda Raih Semesta (2016) sebagai Ki Mangun Pakik
- 2 Batas Waktu: Amanah Isa Al-Masih (2016) sebagai Penjaga leluhur
- Headshot (2016) sebagai Anto
- Ular Tangga (2017) sebagai Pak Karto
- Night Bus (2017) sebagai Komandan Barat Samerka
- Jailangkung (2017) sebagai Mangunharto Djojonegoro
- The Real Parakang: Warisan Berdarah (2017) sebagai Rusman
- Nyai Ahmad Dahlan (2017)
- Pengabdi Setan (2017) sebagai Budiman Syailendra
- Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) sebagai Markus
- Rocker Balik Kampung (2018) sebagai Ki Sastra
- Arwah Tumbal Nyai: Part Arwah (2018) sebagai Dukun
- Asih (2018) sebagai Bapak Asih
- Wengi: Anak Mayit (2018) sebagai Mbah Sukmo
- Kain Kafan Hitam (2019) sebagai Egy
- Lukisan Ratu Kidul (2019) sebagai Rusdi Soedibyo
- Pocong the Origin (2019) sebagai Ki Wajik
- Roh Fasik (2019) sebagai Afif
- Perburuan (2019) sebagai Lurah Kaliwangan
- Love for Sale 2 (2019) sebagai Iskandar
- Hanya Manusia (2019)
- Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019) sebagai Bapak panti asuhan
- Si Manis Jembatan Ancol (2019) sebagai Mbah Keling
- Abracadabra (2020) sebagai Barnas
- Kajeng Kliwon (2020) sebagai Wayan
- Incredible Love (2021) sebagai Ayah Brata
- Saidjah dan Adinda (2021) sebagai Raden Adipati
- The Secret 2: Mystery of Villa 666 (2021) sebagai Ujang
- Titisan Setan 2 (2021) sebagai Ki Barja
- Ghostbuser: Misteri Desa Penari (2021) sebagai Bos mafia
- Pengabdi Setan 2: Communion (2022) sebagai Budiman Syailendra
- Preman (2022) sebagai Pak Haji
- Balada Si Roy (2023) sebagai Ki Japra
- Iblis dalam Darah (2023) sebagai Dukun
- Hello Ghost (2023) sebagai Pak Aldi, ayah Suster Linda
- Jin Khodam (2023) sebagai Kliwon
- Kutukan Sembilan Setan (2023) sebagai Tarjo
- Kutukan Peti Mati (2023) sebagai Hasan Zakaria
- Suzzanna: Malam Jumat Kliwon (2023) sebagai Samil
- Wakaf (2023) sebagai Ki Japa
- Rumah Iblis (2023) sebagai Pak Marto
- Panggonan Wingit (2023) sebagai Ki Danang
- Munkar (2024) sebagai Tarjo
- Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (2024) sebagai Bue Alang
- Kurban: Budak Iblis (2024) sebagai Purnomo
- Siksa Kubur (2024) sebagai Husein
- Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu (2024) sebagai Pak Bakti
- Kutukan Calon Arang (2024)
- Danyang: Mahar Tukar Nyawa (2024) sebagai Ki Randu
- Sorop (2024) sebagai Pakde Khair
Jangan lupa follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita terbaru seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Sorop (Movie)
Instagram: @soropfilm
