Pernah kebayang gak kalau pas lagi main petak umpet, eh ada teman kita yang gak ketemu-ketemu. Mau dicari ke mana pun, batang hidungnya pun gak kunjung kelihatan. Lalu dia menghilang begitu saja seperti diculik wewe gombel. Kisah horor anak hilang saat main petak umpet ternyata bukan isapan jempol belaka loh.
Ada beberapa kasus yang menceritakan bocah hilang tak kembali setelah asyik main petak umpet. Sebelumnya, kami udah pernah bahas soal kasus petak umpet berujung kematian di berbagai tempat. Kali ini, kami bakal membahas tiga kasus kehilangan saat main petak umpet.
Yolanda hilang di dermaga
Empat tahun lalu, kakak-beradik di Palembang bermain petak umpet di Dermaga Stasiun Kertapati. Lokasinya tak jauh dari rumah mereka. Dan sepasang saudara itu juga sering bermain-main di sana.
Ayah mereka, Golkariyanto, masih ingat putri sulungnya, Yolanda, mengenakan baju biru kotak-kotak dan celana panjang saat keluar rumah hari Senin itu. Usianya baru 16 tahun dan masih SMP. Potongan rambutnya pendek.
Yolanda pergi dari rumah bersama adiknya, Fajar. Mereka menuju arah dermaga dan memutuskan untuk bermain petak umpet di sana.
Kakak-beradik itu lalu bergantian saling mencari. Awalnya Yolanda dulu yang berjaga, sedangkan Fajar bersembunyi. Lalu tibalah saat mereka bertukar peran, Fajar menjadi penjaga dan Yolanda harus sembunyi.
“Giliran adiknya yang menjaga. Yolanda yang hendak bersembunyi sempat berteriak meminta adiknya menunggu,” cerita sang ayah, Yanto, Jumat (4/9/2020), dilansir dari suara.com.
Ketika suara kakaknya tak lagi terdengar, Fajar akhirnya membuka mata dan berusaha mencari Yolanda. Namun, seberapa keras pun ia mencari sang kakak, Fajar tak pernah menemukannya. Yolanda tiba-tiba menghilang dari sana tanpa kabar. Malam pun tiba, tetapi tidak dengan Yolanda.
“Fajar kemudian mencari dan setelah lama mencari di lokasi tidak menemukan Yolanda. Sejak kejadian, warga terus mencari dan bertanya kepada warga di sana-sini, tapi tidak ada hasil,” lanjut Yanto.
Hingga nyaris seminggu, keberadaan Yolanda masih misterius. Padahal, kata sang ayah, anaknya itu tak punya banyak masalah dan selalu tepat waktu ketika pulang ke rumah.
“Sama sekali, keluarga kebingungan soal ini. Ke mana Yolanda, kami terus mencari hingga saat ini,” ujarnya.
Akhirnya, keluarga pun melapor ke polisi. Yolanda dinyatakan menghilang. Sayangnya, kami belum menemukan berita terbaru pencarian Yolanda, apakah ia berhasil ditemukan atau tidak. Semoga ia baik-baik saja dan sudah pulang ke rumah dan pelukan kedua orang tuanya.
Petak umpet bareng jin
Dari Palembang, kasus bocah hilang saat main petak umpet beralih ke Sampang, Madura. Kejadiannya tahun 2022 silam. Empat bocah di Desa Beringin konon kabarnya menghilang disembunyikan jin yang mengajak mereka main petak umpet!
Keempat bocah masih berusia 8 tahun saat itu. Awalnya, mereka bersama-sama menuju surau untuk mengaji setelah tiba waktu magrib. Di tengah jalan, mereka mengaku dihadang oleh sosok yang menyerupai guru ngaji mereka dan dibawa menuju sungai melewati semak belukar.
“Katanya mereka diajak main petak umpet. Kemudian ditunjukkan tempat persembunyiannya,” ujar Kapolsek Tambelangan Iptu Warnoto waktu itu, dilansir dari detik.com.
Salah seorang warga bernama Pusialan bercerita, orang tua mereka menyadari anaknya tak pulang-pulang hingga menjelang isya. Akhirnya, bersama para warga, mereka mulai mencari keempat bocah yang hilang disembunyikan jin.
Sementara itu, bocah-bocah tadi mengaku mendengar nama mereka dipanggil-panggil oleh warga. Namun, sosok yang menyerupai guru ngaji mereka melarang untuk menjawab panggilan tersebut.
“Anehnya, guru ngaji yang sebenarnya itu posisinya berada di Kecamatan Banyuates yang jaraknya hampir 20 km dari lokasi kejadian,” ungkap Iptu Warnoto.
Mereka lalu ditemukan sekitar jam 10 malam dalam kondisi tertidur di semak belukar pinggir sungai dengan jarak hanya 10 meter dari rumah.
Menurut Pusialan, warga yakin mereka disembunyikan jin. Sebab, kejadian anak hilang bukan pertama kali terjadi di desa itu. Dan anak-anak yang hilang selalu ditemukan di semak-semak.
“Disembunyikan jin. Sudah sering. Dari banyak kejadian, mereka selalu ditemukan di semak-semak belukar,” ujar Pusialan.
Diculik wewe gombel
Kisah selanjutnya terjadi belasan tahun silam. Dan menurut kesaksian orang yang terlibat, anak yang hilang saat main petak umpet itu masih belum ditemukan.
Di kanal Youtube RJL 5 – Fajar Aditya, seorang perempuan bernama Nasya menceritakan kisah horornya saat masih kanak-kanak. 16 tahun lalu, ketika ia masih duduk di kelas 1 SD, ia dan sahabatnya bernama Sari bermain petak umpet karena bosan. Mereka ditemani tiga teman lain. Sialnya, mereka berlima main petak umpet di sebuah rumah kosong.
“Ada pohon kelapa, terus kebun salak tadi, terus di seberang itu sekitar 3 meter atau 4 meter itu ada rumah. Itu rumah kosong warna putih, rumahnya tuh panjang gitu. Tadinya mau dibuat Balai Desa, tapi karena belum ada orang yang nempatin sebanyak itu, jadi kayak proyek mangkrak,” kata Nasya.
Waktu giliran teman mereka bernama Aldi yang berjaga, Sari nekat bersembunyi dalam rumah tak berpenghuni itu. Padahal, Nasya sudah melarangnya karena para orang tua juga tak membolehkan anak-anak bermain di sana.
Nasya pun menjadi orang terakhir yang melihat Sari masuk ke dalam rumah kosong itu. Hingga matahari terbenam, temannya tak kunjung keluar. Nasya dan yang lain pun panik lalu berlari mengabarkan para orang tua kalau Sari hilang.
“Akhirnya orang tua kami datang satu per satu. Kami ceritakan kronologinya, kami main petak umpet dan Sari masuk ke rumah itu,” ungkap Nasya. Namun, setelah diperiksa, rumah tanpa jendela itu dalam kondisi terkunci dan tidak ada celah untuk masuk.
Para orang tua akhirnya pergi meminta bantuan hansip, polisi, hingga petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk mencari Sari. Pencarian diteruskan hingga larut malam, tetapi tak ada tanda-tanda Sari akan muncul. Bahkan, orang-orang sudah mencari sampai ke dalam sumur dan hasilnya nihil.
Nasya berkata mereka sempat ingin meminta bantuan tetua kampung. Namun sayangnya, orang tua Sari tidak percaya hal-hal mistis dan lebih yakin anak mereka diculik.
Untuk memastikan lagi, Nasya dan teman-temannya kembali ke rumah kosong itu. Di sana, mereka melihat Sari muncul depan pintu dan menunjuk ke pohon kelapa. Tak lama kemudian, mereka melihat Sari ditimang oleh wewe gombel.
“Kami lihat di atas situ Si Sari lagi boboan di pangkuan perempuan, rambutnya panjang, mohon maaf payudaranya segini, mungkin kayak perawakan wewe gombel gitu,” lanjut Nasya.
Mereka kembali ke rumah masing-masing dan menceritakan kejadian tadi, tetapi tidak ada yang percaya.
“Kasusnya udah berhenti, ngambang aja gitu. Sampai keluarganya Sari pindah, sebelum saya pindah, karena gak mau mengingat kejadian itu lagi, karena anaknya benar-benar hilang tanpa jejak. Cuma ninggalin dua sandal di depan rumah itu aja,” cerita Nasya. Hingga kini, teman masa kecilnya belum juga ditemukan.
Kisah Sari tersebut akan ditayangkan dalam film layar lebar berjudul Petak Umpet produksi Pichouse FILMS dan PAW Pictures. Buat yang penasaran bagaimana tragedi yang disaksikan Nasya dkk, bisa siapkan nyali untuk mulai nonton film itu pada 21 November 2024 di seluruh bioskop kesayangan.
Jangan lupa follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Petak Umpet (Movie)
Instagram: @petakumpet_movie