Nonton keseruan Gala Premiere Layangan Putus the Movie di sini!
Layangan Putus the Movie semakin panas sejak tayang perdana pada 21 Desember 2023. Film ini telah merebut hati penonton dan membuat mereka gemas terhadap kelakuan Mas Aris yang bak tiada hentinya selingkuh dan menyakiti hati wanita. Ternyata, selingkuh itu tidak ada obatnya, bahkan banyak dampak negatif yang ditimbulkan kepada orang sekitar dari perselingkuhan. Yuk, bincang bareng Psikolog Ajeng Raviando mengenai perselingkuhan.
Baca juga: Film Layangan Putus: Ungkap Kisah Cinta dan Pengkhianatan
Bincang bareng Ajeng Raviando Psikolog, Katanya Selingkuh Gak Ada Obatnya dan Dampaknya Negatif Semua!
Salah satu film karya MD Pictures yang mengangkat tema utama tentang perselingkuhan adalah film Layangan Putus. Film ini menceritakan tentang rumah tangga Aris-Kinan yang hancur sejak Aris selingkuh dengan wanita baru, yaitu Lydia. Perselingkuhan Aris dengan Lydia semakin menyulut emosi ketika Lydia berharap menjadi ratu dalam kehidupan Aris. Tentunya banyak korban dari kasus ini, termasuk anak Aris-Kinan, Raya.
Mungkin, selain dari film ini, banyak juga kasus perselingkuhan nyata di luar sana yang menguras emosi baik mental dan fisik. Kamu juga pastinya seringkali mendengar perkataan bahwa selingkuh itu tidak ada atau belum ada obatnya jika tidak didasarkan dari niat si pelaku sendiri untuk berubah. Apakah benar?
Cari tahu tentang dampak serta solusi perselingkuhan dari seorang profesional; Dokter Psikolog Ajeng Raviando. Berikut ini, cast Layangan Putus the Movie akan berbincang bersama Ajeng Raviando terkait kasus perselingkuhan yang juga sangat relate dengan film Layangan Putus.
Pertama-tama, Ajeng Raviando bertanya kepada Anya Geraldine selaku pemeran Lydia—yang disebut-sebut sebagai perusak rumah tangga orang—tentang mentalnya memerankan sosok Lydia yang tentunya banyak mendapat hujatan netizen.
Ajeng Raviando: “Anya sendiri sebagai pemeran Lydia, kena mental gak?”
Anya Geraldine: “Waktu awal-awal tayang jujur mungkin ada sedikit kena mental, tapi bukan yang parah banget. Jadi, aku cuman ngerasa, kok, banyak yang benci sama aku, ya. Lagi-lagi aku berpikir bahwa ini bersifat sementara. Aku, kan, cuman memerankan, udah, lah, bawa santai aja. Lama-lama lewat juga.”
Baca juga: Lydia Layangan Putus Korban Aris, Anya Geraldine Prihatin!
Selanjutnya, Anya Geraldine bertanya pada Psikolog Ajeng Raviando.
Anya Geraldine: Fenomena selingkuh itu bisa kasih efek ke mental gak, sih? Baik ke istri atau suami?
Ajeng Raviando: “Korban pasti akan terkena efek mental yang paling besar. Tapi ketika pasangannya sebagai pelaku melakukan perselingkuhan bukan atas dasar niatan, itu kena mental juga si pelakunya karena dia menyesal, tidak mengira akan menjadi seperti itu. Yang pada akhirnya tentunya dia akan berupaya untuk memperbaiki pernikahan kalau memang pasangannya berniat juga untuk tetap bersama, ya. Kalau kita bicara perselingkuhan, bisa ending-nya pernikahan bertahan atau terjadi perceraian.”
Anya Geraldine: Orang yang pernah selingkuh akan terus-terusan selingkuh, apa itu benar?
Ajeng Raviando: “Perselingkuhan ada beberapa tipe. Ada yang ketemu seseorang, berkomunikasi, kemudian muncul rasa nyaman. Tapi, definisi perselingkuhan harus ada tiga hal. Salah satunya itu ada bonding emotional-nya. Belum tentu orang selingkuh melakukan hubungan seksual. Biasanya perselingkuhan bersifat rahasia. Belum tentu orang sekali selingkuh berselingkuh kembali mengulangi saat dia sangat menyadari dampak perselingkuhan terhadap keluarganya.”
Berarti, memang ada kejadian perselingkuhan di mana si pelaku merasa tidak puas karena selingkuh sekali, maka dari itu, mereka melakukannya kembali. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa si pelaku akan berhenti melakukan perselingkuhan ketika menyadari hal tersebut merupakan hal salah dan memberikan dampak negatif bagi keluarganya.
Selain Anya Geraldine, cast Layangan Putus the Movie yang lain juga ikut berbincang dengan Psikolog Ajeng Raviando, lho.
Raquel Katie Larkin: Aku sama Andre, kan, jadi temannya Kinan. Sebagai teman, support yang paling tepat untuk kasus korban perselingkuhan itu seperti apa?
Ajeng Raviando: “Justru ketika kita menjadi seorang teman, kita perlu mengingat bahwa jangan sampe emosi kita terbawa. Karena kita yang justru lebih gak tahan. Kita perlu mengandalkan logika kita. Ingat bahwa teman kita membutuhkan diri kita sebagai good listener-nya, teman yang bagus dijadikan tempat mencurahkan hati. Jadi, manfaatkan kondisi itu untuk bisa membantu teman kita. Selain good listener, mereka juga akan gampang banget minta waktunya kita. Jadi, saatnyalah kita menjadi teman yang betul-betul support di kondisi gak nyamannya teman kita.”
Marthino Lio: Untuk kasus perselingkuhan ini, batas ikut campur sebagai teman itu apa?
Ajeng Raviando: “Kadang kala tendency kita mau intervensi karena merasa sakit hati. Batasannya itu mereka punya kondisi tersendiri, sampai kita bisa intervensi. Harus disadari. Karena kalau terlalu ikut campur, justru bisa memperrumit dan makin kompleks. Kalau kita sebagai sahabat ternyata tidak sanggup, mungkin kita bisa menyarankan teman kita pergi ke profesional.”
Bukie B. Mansyur: Tindakan yang tepat saat tahu teman sendiri selingkuh itu seperti apa?
Ajeng Raviando: “Kalau misalnya punya teman berselingkuh, biasanya kita agak ketarik-tarik. Gak enak sama teman, tapi gak enak sama pasangannya. Ada kondisi gak nyaman itu, lho. Kita perlu mengingat dengan siapa kita berteman. Sebetulnya sebagai teman, kita perlu mengingatkan, ya. Ketika teman kita merasa kita kontra atau netral, kita perlu masuk di situ untuk mengingatkan bahwa secara moral dan mental itu berdampak bagi pelaku dan keluarganya. Boleh disaranin ke psikolog aja.”
Lala Choo: Bagaimana pengaruh mental anak yang broken home?
Ajeng Raviando: “Cukup besar dampak bagi anak. Anak kadang perlu memutuskan untuk mau sama ibunya atau ayahnya. Kemudian, ada perasaan tidak nyaman pada si anak terhadap kondisi yang terjadi di antara kedua orang tuanya. Misalnya, anak memiliki trauma, muncul kesedihan, kekecewaan juga karena orang tuanya tidak bersama kembali. Pada akhirnya, anak merasa dia menjadi tidak nyaman tadi.”
Lala Choo: Apakah seorang anak yang terkena korban perselingkuhan orang tuanya akan menjadi anak yang punya doktrin terhadap hubungan?
Ajeng Raviando: “Ada kondisi di mana latar belakang seseorang membuat dia mengalami sesuatu hal di kemudian hari. Misalnya waktu dewasa, anak punya pemikiran mengenai relationship itu seperti apa. Karena dari pernikahan orang tuanya gak berhasil, apakah nanti dia mau menikah atau tidak, itu juga bisa berdampak.
“Supaya anak tidak mengalami hal tersebut, dari kedua orang tuanya harus bisa memberikan parenting bahwa hubungan yang sehat itu seperti apa, sih. Misalnya, mereka juga memberikan kesempatan pada anak untuk bisa berkembang dengan lebih baik dan bisa melihat bahwa belum tentu ketika hal tersebut terjadi pada kedua orang tuanya, terjadi juga di hidup si anak atau orang lain.”
Lala Choo: Kalau anak mengalami trauma, ada cara mengatasinya?
Ajeng Raviando: “Kalau orang tua harus berpisah dikarenakan perselingkuhan, anak biasanya akan punya pandangan negatif terhadap perselingkuhan tadi. Orang tua perlu melakukan parenting yang baik sehingga meskipun orang tua berpisah, anak bisa melihat bahwa mereka tetap menyayangi dirinya dan merasa bahwa si anak adalah sesuatu yang berharga untuk orang tuanya.”
Lala Choo: Sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) yang dekat dengan anak, ada saran pendekatan dengan anak yang menjadi korban perselingkuhan orang tuanya?
Ajeng Raviando: “Kasihan juga, ya, anaknya sedih. Jatuhnya kita seperti orang tua juga. Maka, sebagai ART sekalipun, perlu menjadi pendengar yang baik serta memahami emosi si anak juga, ya.”
Kesimpulannya, selingkuh merupakan hal negatif yang tentunya akan memberikan dampak buruk pula terhadap orang-orang di sekitar pelaku, terutama keluarga. Mungkin, sekali orang selingkuh, tidak ada obatnya, sehingga mereka melakukan perselingkuhan lagi. Namun, ada juga orang-orang yang sekali menyadari bahwa selingkuh itu salah, mereka tidak ingin mengulanginya kembali.
Baca juga: Citra Scholastika Tidur di Lantai! Photoshoot OST Layangan Putus
Semua tergantung pribadi masing-masing, ya, guys. Sama seperti Aris yang rasanya tak cukup selingkuh hanya sekali saja. Mungkin, hatinya belum terketuk untuk berhenti menyakiti hati orang lain. Well, tapi apakah Aris akan selingkuh lagi dari Lydia atau justru berusaha melanggengkan hubungannya dengan Lydia? Nonton Layangan Putus the Movie!
Jangan lupa dengarkan soundtrack Layangan Putus the Movie, ‘Pernah Singgah’ by Citra Scholastika di seluruh digital streaming platform. Sekali mendengar lagu itu, dijamin kamu sudah bisa mendengar suara hati Kinan serta banyak pihak yang terlibat dalam drama cinta dan pengkhianatan ini.