Menurut para artis pemeran film Hidayah, bermain peran dalam film Hidayah itu tentu ada tantangannya. Meski begitu, pemain Hidayah sangat profesional dalam memerankan karakter masing-masing, terlihat dari hasil filmnya yang sukses! Nah, saat ini, yuk, cari tahu apa saja tantangan selama syuting yang dirasakan oleh para cast Hidayah!
Baca juga: Main Film Hidayah, Alif Totalitas Belajar Bahasa Sunda!
Tantangan selama Syuting Film Horor Indonesia, Hidayah menurut Para Artis Pemeran Film Hidayah
Film Hidayah 2023 dibintangi oleh artis pemeran papan atas yang wajahnya pasti sering kamu lihat di layar lebar atau sinetron. Di antaranya ada Unique Priscilla, Joshua Pandelaki, Ajil Ditto, Dewi Yull, dan lain sebagainya.
Berikut ini, para cast Hidayah akan membagikan cerita tentang tantangan yang mereka rasakan selama syuting film Hidayah!
Kesulitan Apa yang Kamu Rasakan dalam Memerankan Karakter di Film Hidayah?
Fanny Ghassani mengaku bahwa berakting dengan ular adalah salah satu tantangan selama menjalani proses syuting film Hidayah. “Tadinya mau pake stand-in, tapi ternyata subuh-subuh kita syuting, start scene aku dari jam 10 malam sampe setengah 7 pagi. Dan, akhirnya, ular itu berakting menjalar ke kaki. Itu aku menyiapkan mental, sih,” ujarnya.
Ajil Ditto punya komentar lain terhadap tantangan yang dirasakannya selama syuting, yaitu bagaimana dirinya menyampaikan pesan dari berperan sebagai karakter Bahri.
Begini jawaban Ajil Ditto, “Bagaimana gue bisa meyakinkan bahwa gue memang bisa menyelesaikan masalah yang ada di Desa Mekarwangi dengan cara gue yakin sama ayat-ayat yang gue bacakan. Seberapa besar keinginan gue membuat damainya desa. Dan, apakah penonton bisa mempercayai itu.”
Untuk beberapa cast Hidayah, mereka mengaku berbahasa Sunda adalah tantangan terbesar selama proses syuting film Hidayah.
Baca juga: Unique Priscilla Main Film Hidayah 2023 di Suhu 12 Derajat!
“Yang pertama, bahasa Sunda susah karena basic-nya gue orang Sumatera. Bukan bahasanya, sih, lebih ke logatnya, karena gak terbiasa dengan logat Sunda. Yang kedua, cuaca. Karena, Jakarta bisa dibilang 30 atau 28 derajat ke atas, sedangkan Ciwidey 10 derajat!” seru Alif Joerg.
Tak hanya Alif Joerg yang berkata bahwa bahasa Sunda merupakan kesulitan dalam bermain film Hidayah, Ridwan Kainan dan Ami Asrizal ternyata merasakan tantangan yang sama.
“Saya orang Sumatera, jadi agak susah pendekatan dengan bahasa Sunda,” ujar Ridwan Kainan.
“Aku bukan orang Sunda, jadi agak kesulitan,” tambah Ami Asrizal.
Dewi Yull mengatakan hal serupa, “Dibilang sulit tidak juga, tapi dibilang mudah juga tidak, karena ada beberapa yang harus saya kembangkan atas arahan sutradara juga. Karena lokasinya, kan, di wilayah Sunda, jadi saya harus mengingat beberapa aksen dan dialek dalam bahasa Sunda,” katanya.
Joshua Pandelaki merasa bahwa tantangan terbesarnya adalah ketika harus syuting di daerah dingin. “Secara teknis, kita sudah dibantu untuk memahami karakter kita, ya. Ada peran produksi di mana kita reading, analisa karakter. Tapi, mungkin yang agak sedikit memberi beban itu karena kita syuting di tempat yang dingin banget!”
Beda dari yang lain, Unique Priscilla dan Khiva Iskak justru merasa enjoy syuting film Hidayah.
Begini kata Unique Priscilla, “Karena waktu itu persiapan kita cukup, reading bersama para cast. Jadi, ketika di lokasi, berperan sebagai ibunya Ratna, tidak banyak menemui kesulitan. Dan, main bersama Givina juga luar bisa, mudah diajak bekerja sama.”
Kalau ini, komentar Khiva Iskak tentang proses syuting film Hidayah, “Kebetulan saat itu lagi jarang ketemu temen-temen yang lain. Jadi, reading-nya tidak terlalu sering sama mereka. Tapi, untungnya, beberapa dari kita sudah pernah main bareng, jadi blend in-nya cepet. Mereka super-super membantu. It’s really fun actually!”
Nah, itulah tantangan selama syuting menurut para artis pemeran film Hidayah. Sekarang, buat kamu yang penasaran dengan jalan ceritanya, mending buruan nonton film Hidayah di streaming platform, ya!
