Film bahasa isyarat tangan yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo berjudul Dunia Tanpa Suara memang unik; menceritakan tentang Arissa, seorang teman tuli yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki dari dunia dengar. Complicated, tapi mengharukan. Apakah iya? Yuk, simak tanggapan para cast tentang film ini, katanya menciptakan emosi dalam bahasa isyarat tangan itu sulit!
Baca juga: Cast Dunia Tanpa Suara Spill Momen Tak Terlupakan di Lokasi!
Interview Cast Dunia Tanpa Suara: Ciptakan Emosi dalam Bahasa Isyarat Tangan Itu Sulit
Penasaran dengan interview para cast tentang film Dunia Tanpa Suara dan proses syutingnya? Baca sampai habis, ya!
Film Dunia Tanpa Suara Bercerita tentang Apa?
“Pertemuan antara dua sosok yang dateng dari dunia berbeda,” jawan Maxime Bouttier, pemeran karakter Ezra.
Baca juga: Ini 5 Alasan Wajib Nonton Dunia Tanpa Suara di Prime Video!
“Film Dunia Tanpa Suara ini bercerita tentang Arissa yang tuli, dia terlahir tuli dan dia jatuh cinta sama orang yang bisa mendengar. Dia punya sahabat, Kania, yang paham cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Aku jatuh cinta sama Ezra cuman karena kita dari dunia yang berbeda, ada masalah, mama gak setuju, dan ternyata Kania juga ada twist,” ujar Caitlin Halderman yang berperan sebagai Arissa.
“Mungkin film ini dasarnya dari kepercayaan yang bisa tumbuh dari dunia yang berbeda asal mau dilakukan dengan baik,” tambah Dian Nitami yang berperan sebagai Elena alias Mama Arissa.
Bagaimana Karakter Kalian Masing-Masing dalam Film Dunia Tanpa Suara?
Dian Nitami: “Elena adalah single mom, jadi dia membesarkan Arissa sendirian dari kecil sampe besar. Dan tidak mudah menjadi single parent untuk anak yang dari dunia tuli dan protektif banget. Dia takut Arissa kenapa-kenapa di luar sana.”
Nasya Marcella: “Kania itu sahabat Arissa. Dia juga tentangganya. Kania ini punya orang tua tuli, jadi dia paham cara berkomunikasi dengan teman tuli, jadi Arissa dan Kania bisa akrab. Suatu hari Kania ini mau datang ke opening cafe baru milik temennya yaitu Ezra, di situlah peran Kania memperkenalkan Arissa dan Ezra.”
Caitlin Halderman: “Anaknya ceria banget dan very open. She doesn’t let anything get in her way even though she’s deaf. Dia masih melakukan hal-hal seperti kuliah. Dia percaya kalo dia bisa melakukan semuanya. Dia sayang banget sama mamanya dan Kania. Karena dari kecil Arissa selalu di-bully dan gak ada yang bisa berkomunikasi sama Arissa kecuali Kania. Jadi, dia lebih menyendiri kecuali sama Kania.”
Maxime Bouttier: “He’s a good guy. Dia yang punya Teh Yang Bercerita, this tea place yang di mana Ezra bertemu sama Arissa. Ezra ini selalu give the benefit of the doubt. Kalo ada hal gak bener, dia selalu berusaha mencari tau. Dia gak pernah judge orang dari momen pertama ketemu. Ezra sangat tertarik dengan Arissa karena Arissa itu sangat spesial. This is very new, it’s a different language, I think he’s a very curious guy.”
Apakah Kalian Tertarik untuk Mempelajari Bahasa Isyarat Lebih Dalam setelah Film Ini?
Caitlin Halderman mengatakan kalau sekitar sebulan sebelum syuting, dia dan para cast lain belajar bahasa isyarat.
“Misalnya ktia reading dulu, terus aku janjian sama temen-temen tuli untuk ketemuan di suatu tempat. Ada coach juga namanya Ka Nada. Dari pertemuan-pertemuan itu aku jadi bisa berkomunikasi sama mereka, aku tau apa yang mereka rasain. Aku nanya-nanya culture kalo manggil itu gimana, dan lain-lain,” paparnya.
Bagaimana Proses Persiapan Kalian di Film Ini Berhubung Harus Menggunakan Bahasa Isyarat?
“Belajar alfabet dulu, tapi it’s like bahasa baru,” jawab Maxime Bouttier.
“Kalo bisa saat off set juga kita pake bahasa isyarat buat belajar,” ujar Nasya Marcella.
Dian Nitami: “Sebenernya waktu itu yang chalenge banget itu ada di Arissa. Soalnya bener-bener tidak bisa bahasa dengar. Challenge kedua buat aku sebagai ibunya. Komunikasianya harus lebih lancar. Buat Kania juga. Yang enak sebenernya Maxime,” katanya sembari tertawa.
Tantangan Terbesar Kalian saat Berperan di Film Ini
“Yang pertama kita harus ngafalin dialog. Yang kedua, kita harus tau bahasa isyaratnya. Yang ketiga, masukkin emosi ke dalam itu semua, in the same time,” kata Dian Nitami.
Caitlin Halderman mengaku bahwa adegan tersulitnya adalah ketika berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
“Kita gak bisa improv karena kita juga gak tau bahasanya. Grammar juga beda. Dan kita kalo ngobrol harus liat mata karena visual banget mereka. Gak boleh buang muka karena mata harus bener-bener sama mata. Jadi, susah banget, sih, nyatuin ekspresi, dialog, mata,” ujarnya.
Hal Paling Memorable selama Syuting Film Dunia Tanpa Suara
“Kayaknya every single day adalah memories for us. Yang paling aku inget adalah setiap kali kita selesai satu scene, cut, kita gak cuma dengerin Mas Hanung, tapi juga Nada. Biasanya dia bilang ada salah ekespresi, dialog, pengadegan, blocking, dan itu harus ulang semuanya,” ujar Dian Nitami.
Apa Daya Tarik Utama dari Film Dunia Tanpa Suara?
Menurut para cast, film bahasa isyarat tangan, Dunia Tanpa Suara ini berusaha meningkatkan awareness terhadap keberadaan teman-teman tuli dan culture mereka.
“Gak semua orang ngerti apa itu. Mereka cuman tau teman tuli, tapi itu aja. Budaya mereka itu jauh lebih kompleks dari itu. Banyak yang boleh dan gak boleh dilakukan, gimana cara minta tolong, apa yang harus ditanya dan gak boleh ditanya. Itu banyak banget, sih,” kata Caitlin Halderman.
“Banyak yang harus dipelajari. Ini juga kayak communication karena mereka, kan, mau berkomunikasi. Terkadang misalnya kita ngobrol atau mau bahasa isyarat tapi gak tau gimana, itu coba aja dulu dan mengapresiasi budayanya,” ujar Maxime Bouttier.
“Buat mereka, mereka itu sebenernya sama normalnya sama kita. Dibilangnya kita itu dunia denger, jadi pemakaian bahasa-bahasa seperti itu yang jadi daya tarik,” tambah Dian Nitami.
Apa yang Kalian Ingin Sampaikan dan Pesan dari Kalian untuk Mereka yang Ada dalam Dunia Tanpa Suara?
“Apapun, di manapun dunianya, mereka adalah orang-orang yang sama normalnya dengan kita. Dan manusia itu tidak ada yang sempurna. Kami kagun sama kalian. Bersyukur bisa tau gimana dunia kalian, and thank you for inviting us,” ujar Dian Nitami.
Nah, itulah interview bersama para cast Dunia Tanpa Suara tentang kesan pesan berperan dalam film bahasa isyarat tangan.
Buat kamu yang penasaran, buruan nonton film Dunia Tanpa Suara di Prime Video, serta dengerin soundtrack Dunia Tanpa Suara berjudul ‘Celah Bersamamu’ yang dinyanyikan Dee Lestari bersama Barsena Bestandhi di digital streaming platform!