Saksikan official Badarawuhi di Desa Penari trailer di sini.
Cerita Badarawuhi di Desa Penari tidak hanya semata-mata menonjolkan kesan horor, tapi juga magis serta megah. Ditambah lagi dengan sosok Badarawuhi yang diperankan oleh Aulia Sarah begitu “gelap” hingga mengalirkan aura negatif kepada siapapun di dekatnya. Berhubung film Badarawuhi di Desa Penari tayang di Amerika juga, kualitas yang ditampilkan tentu tidak kaleng-kaleng. Berikut testimoni para penonton: film mendunia kualitas internasional!
Film Mendunia Kualitas Internasional, Itulah Cerita Badarawuhi di Desa Penari di Mata Para Penonton
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi tampil berbeda dari film pertama KKN Universe, yaitu KKN di Desa Penari. Kimo Stamboel selaku sutradara menerangkan bahwa penampilan, termasuk make-up yang dikenakan oleh Aulia Sarah sebagai Badarawuhi lebih “dark” dibanding sebelumnya, karena itulah jati dirinya.
Badarawuhi bukan sekadar penari cantik, tapi sosok siluman ular yang selalu mencari dawuh (penari) untuk menari dan menghibur para lelembut di dunia ghaib bersamanya selama-selamanya. Namun, misi mencari dawuh ini bukan misi mudah, karena akan selalu ada korban yang meninggal karena teror yang diberikan oleh Badarawuhi.
Nah, film Badarawuhi di Desa Penari bukan hanya tayang di Indonesia, tapi juga Amerika, lho. Bahkan, MD Pictures bekerja sama dengan Lionsgate untuk mendistribusikan film ini ke kancah internasional. Film ini ditayangkan di IMAX dan 4DX, sehingga pengalaman yang kamu dapatkan ketika menonton di kedua platform ini tentu akan lebih terasa nyata.
Inilah tanggapan para penonton yang telah menyaksikan misteri Badarawuhi di Desa Penari di IMAX!
Muhadkly Acho: “Ini, tuh, seram sekaligus indah di saat bersamaan. Karena tari-tariannya benar-benar di-explore banget.”
Andri Agus Fabianto: “Dari awal sampai akhir itu menggambarkan—saya baru tahu—ternyata ada beberapa plot twists di KKN pertama yang nggak terjawab dan terjawab di film ini.”
Alim Sudio: “Lebih tegang, lebih kolosal lagi penggarapan tarinya.”
Jordy Rizkyanda: “Tipikal dialog yang nggak banyak menjelaskan suatu hal, tapi segi akting dan segala macam itu mempengaruhi dari pengertian jalan cerita tersebut. Makanya aku rasa, okay, this movie is a whole package banget.”
Caitlin Halderman: “Not all about jumpscare di sini. So, the storyline is very good, direction of photography Pak Patrick dan Pak Kimo tidak usah diragukan lagi.”
Anggy Umbara: “Gue suka banget sama treatment-nya Kimo, one shot-nya dia. Dan shoutout buat Iwen, dia udah bikin kolam renang di dalam goa. Itu gila, sih. It’s international quality.”
Baca juga: Badarawuhi: Kimo Stamboel Perdana Syuting Film untuk IMAX!
Givina dan Taskya Namya: “Eksekusi yang sangat ciamik, mengalami cinematic experience, ya, akhirnya. Kita nonton di IMAX juga lebih berasa kayak kita ada di sana. Horornya nggak cuman main jumpscare, tapi dari ceritanya, tuh, ada sesuatu yang sangat spooky.”
Gabriel Prince: “I couldn’t get my eyes off the screen.”
Aldo Irawan Putra: “Alur ceritanya sangat amat nggak ngebosenin.”
Bayu (Tribunnews): “Gue ngerasa kayak bukan cuman nonton film horor, tapi ada efek-efek yang bikin gue puas. Dan juga keindahan dari setiap desanya dilihatin. Overall, seru dan keren.”
Patrick Tashadian (Director of Photography): “Paling sulit itu syuting 50 penari di dalam studio. Karena kita harus ambil semua choreography dan gerakan, dan semuanya harus diambil dari sudut yang menarik.”
Baca juga: Artis Maudy Effrosina Pernah Didatangi Badarawuhi Langsung!
Aditya Surya Pratama: “Banyak yang bisa kita ambil, dari mulai proses adat istiadatnya, bagaimana kita memahami adatnya, dan tentunya ini ada sosok ibu yang sakit—kita bagaimana sebagai anak pengabdian kepada ibu. Jadi, banyak manfaat yang bisa kita ambil.”
Dito Darmawan: “Nuansa yang dibangun di Desa Penari ini sangat clear dan enak banget buat ditonton.”
Kiara, Gabriella, dan Afifah: “The cinematography was amazing. Ada satu scene di mana kita kayak bingung itu gimana cara syutingnya.”
Carmela van der Kruk dan Chelsea Shania: “Selama kita nonton, beneran kayak tegang, so stressful.”
Madukina dan Matoha Mino (penyanyi soundtrack): “Most of the scenes itu too close to home. Aku juga bisa relate sama beberapa hal yang ada di situ.”
Celia Thomas: “Dari awal, tuh, udah banyak soundtrack sinden-sinden gitu, ya. Menurut aku itu bagus banget untuk jadi attention grabber audience-nya. Karena menegangkan, tapi tetap bagus dan merdu.”
Ricky Leonardi (music director): “Semua elemen digabungin, kan, jadi kayak kita bisa lihat whole piece. Itu benar-benar pengalaman yang luar biasa banget.”
Tak hanya jalan cerita Badarawuhi di Desa Penari yang menarik, tapi juga pemeran Badarawuhi yang membuat seluruh elemen bersinergi. Akting yang menakjubkan, set, dan penyutradaraan yang berkualitas membuat film Badarawuhi di Desa Penari sangat tepat ditayangkan di IMAX dan didistribusikan ke Amerika.
Penasaran dengan cerita Badarawuhi selengkapnya? Nonton Badarawuhi di Desa Penari bersama orang tersayang!
Selain itu, streaming original soundtrack Badarawuhi di Desa Penari yang dinyanyikan oleh Madukina dan Matoha Mino (sinden Badarawuhi) dengan judul ‘Dawuh’ serta ‘Apa Arti Hidup Ini’ by ArumtaLa di seluruh digital streaming platform!
Follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Badarawuhi di Desa Penari (Movie)
Instagram: @kknmovie