Cerita Habibie Ainun, cinta sehidup semati yang tak pernah dilupakan sejarah merupakan cerita yang sungguh menyentuh dan menginspirasi. Bagaimana tidak? Kisah cinta Ainun dan Habibie dimulai dari ketidaktertarikan, kenalan, hingga akhir hayat yang memisahkan mereka berdua. Ingin tahu cerita cinta Habibie dan Ainun? Baca di sini!
Baca juga: 12 Fakta Film Habibie dan Ainun 1-3 yang Tak Disangka-Sangka
Apakah Habibie dan Ainun Kisah Nyata?
Yes, tentunya! Kisah cinta BJ Habibie dan Ainun pun diangkat menjadi film yang diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia. Film ini dijadikan tiga sekuel.
- Habibie & Ainun rilis pada 20 Desember, 2012.
- Rudy Habibie rilis pada 30 Juni, 2016.
- Habibie & Ainun 3 rilis pada 19 Desember, 2019.
Kalau kamu belum nonton ketiga filmnya, kamu bisa streaming di platform digital Disney+ Hotstar supaya paham kesimpulan film Habibie dan Ainun dan betapa indahnya kisah cinta mereka!
Baca juga: 7 Alur Cerita Habibie Ainun, Berujung Cinta Sehidup Semati
7 Alur Kisah Percintaan BJ Habibie dan Ainun
Berikut ini kisah Habibie dan Ainun dari awal sampai akhir. Yuk, simak!
Awalnya, B. J. Habibie Belum Ada Ketertarikan terhadap Ainun
Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari masuk ke sekolah bersama dan merupakan siswa cerdas. Kebetulan sekali, guru pelajaran ilmu pasti mereka sama, sehingga berdasarkan candaannya, Habibie dan Ainun itu “dijodohkan.”
Namun, setelah lulus sekolah, Habibie kuliah di Institut Teknologi Bandung, lalu belum sampai satu tahun, Habibie melanjutkan studi ke Jerman. Sejak SMA, Habibie belum ada ketertarikan terhadap Ainun sama sekali hingga mereka pun bertemu lagi setelah hampir 8 tahun.
Cinta Bersemi di Teras Rumah Ainun
Akhirnya, Habibie bertemu kembali dengan Ainun di teras rumah Ainun. Saat SMA, Ainun pernah dijuluki “gula jawa.” Lalu, Habibie mengganti julukan itu menjadi “gula pasir” karena kecantikan Ainun.
Habibie dan Ainun pun berbincang di teras rumah Ainun. Habibie membagikan cita-citanya untuk melakukan perubahan di tanah air selama dia studi di Jerman. Ainun bertanya kegiatan yang sudah terlaksana demi mewujudkan perubahan tersebut. Dari situlah, Habibie merasa Ainun mampu mengimbangi Habibie.
Membangun Rumah Tangga Bersama
Kedekatan itu semakin lama semakin terlihat. Akhirnya, Habibie dan Ainun menikah pada tanggal 12 Mei, 1962 di Bandung. Sebulan setelah menikah, Ainun ikut Habibie ke Jerman dan membangun rumah tangga di sana. Tiga tahun pertama, Habibie fokus mencari nafkah dan Ainun menjadi ibu rumah tangga.
Ainun merasa sempat kesepian tinggal sendiri di negara asing. Tapi, waktu kebersamaan dengan Habibie dapat tetap dinikmati setelah Habibie pulang kerja.
Anak Habibie dan Ainun Sakit Keras
Ketika anak-anak Habibie dan Ainun mulai cukup besar untuk dititipkan kepada pengasuh anak, Ainun memulai kariernya sebagai dokter anak di sebuah rumah sakit di Hamburg, Jerman.
Setelah dua tahun bekerja sebagai dokter anak, Ainun berhenti bekerja dikarenakan anaknya, Thareq, sakit keras. Di sinilah Ainun merasakan dilema. Ainun menganggap dirinya mampu memperhatikan anak orang lain, sedangkan tidak kepada anak kandungnya sendiri.
Kali Ini, Ainun yang Sakit Keras
Ainun menjalani pemeriksaan MRI dan dokter menyatakan bahwa Ainun menderita kanker ovarium stadium lanjut. Habibie langsung menghubungi Duta Besar Jerman di Indonesia dan meminta mereka untuk memindahkan Ainun kembali ke Indonesia, sebab Ainun berpesan dirinya tak ingin meninggal di Jerman.
Habibie berjanji akan membawa Ainun pulang pada Desember, 2010, sekaligus untuk menghadiri rapat Bank Mata, yaitu sebuah organisasi yang bertujuan untuk mendonorkan mata bagi para tunanetra.
Awalnya, Habibie sudah siap untuk melanjutkan kontribusinya terhadap organisasi tersebut, namun, takdir berkata lain. Ainun meninggal pada 24 Maret, 2010 di Jerman setelah menjalani total sembilan operasi.
Habibie Rajin Ziarah ke Makam Ainun
Ainun dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata. 100 hari setelah Ainun meninggal, Habibie selalu rajin ziarah ke makam Ainun dengan membawa bunga yang mulai layu di atas makam Ainun. Bahkan, selama Ainun jatuh sakit pun Habibie tidak pernah meninggalkan sisi Ainun sama sekali.
Habibie Menderita Penyakit Psikosomatis
Semenjak kepergian Ainun, Habibie sempat mengalami gejala depresi hingga didiagnosa dokter menderita penyakit psikosomatis. Dokter pesan bahwa jika Habibie tidak berusaha sepenuhnya untuk kesembuhannya, Habibie mungkin menyusul Ainun dalam jangka waktu tiga bulan.
Akhirnya, Habibie pun bangkit kembali demi kesembuhannya. Semangatnya untuk hidup dituangkan di buku karya Habibie yang terbit pada bulan November, 2010. Buku tersebut menceritakan tentang kisah Habibie dan Ainun dari awal hingga akhir. Dari buku inilah, kisah mereka pun diangkat menjadi film berjudul Habibie & Ainun produksi MD Pictures.
Setelah perjuangan hidup tanpa didampingi istri setianya, Habibie menghembuskan napas terakhir pada 11 September, 2019, tepatnya pukul 18.05.
Bapak Presiden Indonesia ke-3, B. J. Habibie pun menyusul Ainun di keabadian.
Begitu menyentuh, bukan, kisah cinta sehidup semati Habibie dan Ainun? Banyak pelajaran yang dapat kamu ambil dari kisah hidup mereka, lho. Salah satunya yaitu mencintai hingga akhir hayat dengan segala sepak terjang dan masa senang yang dilalui.
Yuk, nonton gambaran kisah Habibie dan Ainun lewat ketiga film Habibie dan Ainun hanya di Disney+ Hotstar.