Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini.
Nisa (Michelle Ziudith) dan Aris (Deva Mahenra) merupakan pasangan suami istri yang hidup dengan tenang sebelum badai menerjang. Kehadiran Rani (Davina Karamoy)—adik kandung Nisa—membuat iman Aris tergoyahkan. Perselingkuhan Aris dan Rani pun menciptakan tornado yang tak ada hentinya di kehidupan Nisa. Di cerita tentang Ipar Adalah Maut kali ini, Michelle Ziudith akan membagikan sudut pandang Nisa terhadap Aris sekaligus scene yang paling membuatnya bahagia.
Baca juga: Sinopsis Ipar Adalah Maut: Nyata Adanya, Selingkuh dengan Adik Ipar
Cerita tentang Ipar Adalah Maut: Menurut Nisa, Aris Itu Seperti Ini…
Cerita Ipar Adalah Maut diangkat dari kisah nyata seseorang bernama Nisa, yang diceritakan oleh content creator Eliza Sifa di media sosial TikTok dan Instagram. Cerita ini mengundang penonton untuk ikut merasakan apa yang dirasakan Nisa mulai sejak awal hingga akhir. Meski menggunakan nama samaran karena tidak ingin menyinggung keluarga besar, cerita tentang Ipar Adalah Maut ini viral, hingga banyak orang ikut membagikan pengalaman yang serupa.
Sejak cerita ini viral di media sosial, hal-hal yang tidak wajar di dunia ini bak semakin terbongkar, seperti perselingkuhan antara ipar yang terjadi di lingkungan masyarakat kita. Sebelum cerita ini diangkat, belum ada orang yang siap membagikan kisahnya karena takut menyebarkan aib keluarga, padahal faktor yang mendukung perselingkuhan antara ipar itu tidak seharusnya dinormalisasi seperti memperbolehkan adik/kakak tinggal serumah dengan saudara yang sudah menikah.
Menjadi film layar lebar, cerita tentang Ipar Adalah Maut diperankan oleh aktor dan aktris ternama seperti Michelle Ziudith, Deva Mahenra, dan Davina Karamoy. Menurut Michelle Ziudith, memerankan Nisa sangatlah berat baginya. Ia harus mengeluarkan emosi sebesar itu untuk mendalami peran. Michelle mengaku sempat depresi dan trust issues terhadap hubungan selama memerankan Nisa.
Namun, dibalik kesedihan yang dialami Nisa serta Michelle Ziudith, Michelle Ziudith mempunyai beberapa adegan yang paling membuatnya bahagia, lho. Tak hanya itu, berikut ini, Michelle Ziudith juga akan membagikan sudut pandangnya terhadap Aris!
“Di sini, karakter Nisa adalah seorang wanita yang penuh semangat, kuat, ceria, penuh cita-cita, harapan, playful, sederhana, easy-going, dan punya visi misi yang sangat luar biasa terhadap kehidupan dan masa depannya. Juga, sebagai kakak tertua di rumah, dia orang yang sangat sabar dan pembimbing banget.”
“Untuk scene yang paling aku sukai dari keseluruhan skenario mungkin di saat Nisa baking, pada saat dia masak. Karena, Nisa saat itu menjadi diri dia sendiri; dia melakukan hobinya. Apalagi saat Nisa berada di toko rotinya, namanya Legi Roti. Sangat menarik banget kalau kita melakukan hal yang sangat kita sukai, kita cintai, kita taruh rasa sayang dan hati di apa yang kita kerjakan. Menurutku, itu sangat menyenangkan. Jadi, itu adalah scene-scene yang happy banget buat aku selama menjadi Nisa.”
“Pandangan Nisa terhadap Mas Aris di awal Nisa bertemu dengan Mas Aris adalah sosok yang sangat lembut, penyayang. Dia laki-laki yang pintar, sederhana, dan juga sangat peduli, caring, sangat menenangkan. Laki-laki yang sabar, senyumnya manis, sejuk, adem. Cowok yang menarik banget—salah satu impian Nisa, ya—memiliki calon suami, pendamping hidup yang sosoknya sangat mirip lekat seperti Ayahnya sendiri. Benar-benar peduli, caring sama keluarga, bahkan sampai mau nyuci piring, merawat istrinya sekali, menyayangi anak-anaknya juga. Indah banget, sih, Mas Aris itu.”
Baca juga: Hadits Ipar Adalah Maut Nyata, Hanung: “Ini Adalah Warning”
“Sampai suatu ketika, pandangan Nisa terhadap Mas Aris mungkin berubah derajat. Mas Aris itu adalah sosok yang sangat manipulatif, bisa sangat egois dalam waktu seketika. Dia bisa mengatasnamakan manusia atas apapun yang telah ia perbuat, atas kesalahan yang ia lakukan. Dia bisa menganggap itu adalah, ya, namanya juga manusia. Menurutku laki-laki yang berbahaya, ya.”
“Semua orang punya kesalahan, kekurangan masing-masing. Tapi, apa yang dilakukan Mas Aris menurutku terlalu manipulatif sekali dan lebih dari kata jahat mungkin. Sorry to say, binatang.”
“Pandangannya Nisa terhadap Rani—Rani itu adikku, kesayanganku, satu-satunya keluarga yang aku punya selain Ibu. Ya, salah satu hartaku yang berharga dan aku rawat dengan sepenuh jiwa, lebih dari aku merawat diri aku sendiri. Aku curahkan apapun yang aku punya untuk dia. Aku sayang sekali sama dia. Dia sederhana, baik, lucu, semangat, lebih tomboy dari aku; dia lebih berani, santai, luwes, dan mudah bersahabat dan bergaul sama semua orang, cantik dan menarik. Tapi, setelah apa yang terjadi, Rani adalah sosok yang sangat tidak bertanggung jawab, sosok yang ignorant, dan ternyata dia super egois. Dia juga nggak tahu salahnya apa, dia bahkan nggak mau mengakui kesalahannya sendiri. Dia tidak punya rasa peduli yang sama dengan apa yang Nisa rasakan. Sangat disayangkan, Rani tidak menganggap Nisa seperti Nisa menganggap Rani.”
Baca juga: Hanung Bramantyo Film: Ini Alasan Rani Selingkuh di Ipar Adalah Maut
“Amit-amit banget terjadi dalam kehidupan aku. Tapi, apabila keadaannya seperti ini, mungkin aku yang mengalah dan pergi jauh dan bahkan tidak bertanya sama sekali. Terus, nggak penasaran lagi. Nggak berusaha untuk men-justify keadaan, nggak berusaha untuk mempertahankan lagi. Cuman mau pergi aja, lenyap di dunia. Bukan kabur dari masalah, tapi lebih kayak pengen tenggelam aja rasanya.”
“Hingga saat ini pun, aku sudah melakukan yang terbaik yang aku bisa, yang selalu Bunda aku ajarin. Kita selalu dapat apa yang ditanamkan. Tapi aku beri kesetiaan, aku dibohongi. Aku beri kasih sayang, tidak selalu berbalas demikian rupa. Intinya, aku juga nggak tahu bagaimana hubungan itu harmonis hingga saat ini.”
“Intinya harmonis itu satu: hubungan kita terhadap Tuhan dan keluarga kita. Karena, ya, salah kalau kita berharap sama ciptaan-Nya. Kita harus berharap sama Allah SWT menurutku. Jangan berharap sama manusia.”
Benar kata Michelle Ziudith: janganlah berharap kepada manusia, tapi harusnya kepada Yang Maha Esa. Karena, sebenar-benarnya manusia, pasti ada kekurangan yang dimiliki hingga berujung pada kehancuran jika tidak mampu dikontrol dengan baik. Seperti halnya Aris yang tak dapat menguatkan imannya ketika ada kesempatan untuk selingkuh dengan adik iparnya, Rani. Aris mengambil kesempatan itu, begitu pula dengan Rani.
“Badai yang besar biasanya tidak akan kelihatan tanda-tandanya.”
Nonton pengkhianatan terbesar sepanjang masa—film Ipar Adalah Maut bersama orang tersayang. Dengarkan pula soundtrack Ipar Adalah Maut di seluruh digital streaming platform:
- ‘Tak Pantas’ dinyanyikan oleh Mytha Lestari.
- ‘Tak Selalu Memiliki’ dinyanyikan oleh Lyodra.
Serta, follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Ipar Adalah Maut (Movie)
Instagram: @iparadalahmautmovie