Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini.
Setelah melihat akting Deva Mahenra yang berperan sebagai Aris di film Ipar Adalah Maut, tentu semakin banyak orang membenci Deva. Terbukti akting Deva sangat bagus sampai netizen terbawa emosi karena seperti melihat Aris secara langsung menyakiti Nisa, istrinya. Di edisi bedah karakter bersama Deva Mahenra, ia memberitahu bahwa Nisa memang istri yang nyaris sempurna, tapi Rani telah berhasil membawa angin segar bagi Aris. Inilah sudut pandang Deva terhadap Aris.
Rani Memberi Angin Segar pada Aris, Meski Nisa Adalah Sosok Istri yang Nyaris Sempurna: Sudut Pandang Aris dari Aktor Deva Mahenra
Pengkhianatan terbesar sepanjang masa—cerita Ipar Adalah Maut—diangkat dari kisah nyata yang diceritakan oleh Eliza Sifa di media sosial TikTok dan Instagram. Cerita ini berawal dari kehidupan rumah tangga yang harmonis antara Nisa dan Aris hingga Ibu Nisa menitipkan adik Nisa—Rani—untuk lebih baik tinggal di rumahnya daripada di kos-kosan.
Ibunya beranggapan bahwa tinggal bersama keluarga akan lebih baik ketimbang hidup mandiri di suatu tempat yang jauh dari rumah, dan muncul ketakutan akan sesuatu yang buruk terjadi pada Rani. Padahal, normalisasi hal seperti ini tidak diperbolehkan. Kalimat “ipar adalah maut” pun telah tertulis di sebuah hadits, yang tandanya Rasulullah SAW bersabda bahwa ipar dapat mendatangkan kehancuran.
Baca juga Hanung Bramantyo Film: Ini Alasan Rani Selingkuh di Ipar Adalah Maut
Ternyata benar. Rani kepincut dengan Aris karena merasa bahwa Aris melengkapi figur Ayah dalam hidup Rani. Karena tinggal serumah, Rani dan Aris pun mengambil setiap kesempatan yang tersedia. Perselingkuhan mereka pun mendatangkan badai besar yang menghancurkan banyak pihak, termasuk Nisa.
Dari film Ipar Adalah Maut, Deva Mahenra buka suara tentang karakter yang diperankannya, Aris. Ia menyebutkan bahwa Aris menganggap Nisa sebagai sosok istri yang nyaris sempurna, tapi tak dipungkiri, Rani datang dengan membawa angin segar baginya. Simak interview bersama Deva Mahenra edisi bedah karakter berikut.
“Aris itu adalah bapak, suami, seorang dosen yang hidupnya dipenuhi dengan keseharian yang sebenarnya bisa dibilang monoton, tapi dia sangat bahagia dengan hidupnya. Dia sangat happy hidup dengan istrinya, dengan anaknya, Raya. Kehidupan yang menyenangkan untuk dia. Dia juga mengajar sebagai dosen sosiologi. Itu kehidupan yang setiap hari dia jalani, tapi dia menikmatinya, menyukainya. Sampai pada akhirnya Nisa dan Aris ini mendapatkan satu tanggung jawab yang besar di mana mereka dipercaya; diberikan amanah oleh Ibu mertua dari Aris, yang menitipkan adiknya Nisa—yaitu Rani—di rumah mereka. Lalu, di situlah pada kemudian akhirnya terjadi gejolak-gejolak, terjadi masalah-masalah.”
“Nisa itu istri yang hampir sempurna. Nisa itu bagi Aris istri yang lengkap, istri yang Aris damba-dambakan sejak dulu gitu. Bukan hanya seorang istri, tapi juga seorang Ibu yang luar biasa. Itulah sosok Nisa di mata Aris sebenarnya, sebelum adanya huru hara dan kejadian yang terjadi di rumah mereka.”
Baca juga Film Michelle Ziudith, Ipar Adalah Maut: Kena Mental Parah!
“Tidak berubah, masih sama—bahwa Nisa adalah tetap istri dan Ibu terbaik untuk rumah tangga Aris.”
“Rani adalah adik yang baik. Pertama kali ketemu, Rani memberikan kesan yang sangat baik. Energi yang sangat amat besar. Tentunya itu menjadi sesuatu yang baru, karena memang karakter Rani dan Nisa ini karakter yang berbeda, ya, secara energi, secara pembawaan, yang akhirnya berdampak berbeda terhadap seorang Aris.”
“Pada akhirnya, segala sesuatunya telah terjadi, sudah terlalu jauh. Bahkan, terlambat untuk kemudian Aris bisa memulainya dari awal lagi, dan Nisanya juga untuk bisa membuka hati dan memberikan kepercayaannya lagi.”
“Setelahnya, hanya ada penyesalan yang tidak berhenti-berhenti dari seorang Aris. terutama terhadap Rani. Karena rasa bersalah itu tidak hanya untuk seorang Nisa, tapi juga kepada Rani. Bahwa kita harusnya tidak berada pada posisi ini. Sejak awal harusnya posisi yang menyulitkan ini di mana kita tinggal bersama harusnya bisa dihindari, tapi kenapa kita merasa bahwa kita bisa handle semuanya? Ternyata enggak. Karena manusia punya limit.”
“Saya, sih, sebenarnya bener-bener nggak kebayang ada di posisi Nisa gitu, membayangkan aja sulit, karena ini sesuatu yang kalau kita katakan, ada istilah out of the box. Ini sesuatu yang di belakangnya out of the box, jadi beyond there. Jadi kalau ada ruang angkasa, ini di luarnya ruang angkasa. Nggak kebayang, deh, apa yang Nisa rasakan, gejolaknya, marahnya, kecewanya, bener-bener nggak kebayang, sih. Dan kalaupun benar di luar Nisa masih bertahan melakukan apa yang dia percaya, apa yang dia suka sampai hari ini—saya pribadi salut luar biasa. Dan dari apa yang saya dengar, Nisa pada akhirnya sudah kembali menata hidupnya, bahkan dengan karier yang jauh lebih bagus sekarang. Wah, itu mengagumkan dan luar biasa, sih. Kalau saya jadi Nisa, saya nggak kuat.”
“Pada akhirnya begini, saya percaya setiap pasangan punya cara komunikasinya masing-masing. Kenapa kita memilih untuk berpasangan dan berumah tangga, karena kita udah yakin satu sama lain. dan bisa dipastikan komunikasi kita berjalan dengan baik. Makanya kita sampai berani ngambil step lebih jauh dari yang sebelumnya tadinya hanya dekat, berpacaran, kemudian akhirnya menikah. Itu, kan, pasti adanya keyakinan, rasa percaya.”
“Ya, itu, sih, paling, yang harus tetap dipupuk rasa percaya dan komunikasi yang baik karena segala sesuatu—besar kecilnya kebohongan—tetap adalah kebohongan. Komunikasi itu harus dibiasakan. Kalau ngomong sama pasangan, sebisa mungkin jangan takut mengecewakan dia. Lebih baik kecewakan dia karena kejujuran daripada mengecewakan dia karena kebohongan. Rajin-rajin ngobrol, spend time together kalau ada waktu luang.”
Itulah interview Deva Mahenra dan sudut pandangnya terhadap karakter yang diperankannya, Aris. Ternyata, menurut Deva, Aris menganggap Nisa sebagai istri yang nyaris sempurna dan lengkap. Namun, sejak kehadiran Rani di rumah mereka, Aris yang menjalani hidup yang bisa dibilang monoton tentu melihat Rani bagai angin segar.
Aris dan Rani melihat kesempatan dalam kesempitan hingga akhirnya mereka menjalin hubungan terlarang tanpa sadar bahwa aksi itu menghancurkan semua orang yang menyayangi mereka.
Nonton pengkhianatan terbesar sepanjang masa—film Ipar Adalah Maut bersama orang tersayang. Dengarkan pula soundtrack Ipar Adalah Maut di seluruh digital streaming platform:
- ‘Tak Pantas’ dinyanyikan oleh Mytha Lestari.
- ‘Tak Selalu Memiliki’ dinyanyikan oleh Lyodra.
Serta, follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Ipar Adalah Maut (Movie)
Instagram: @iparadalahmautmovie