Salah satu film produksi MD Pictures, Ayat-Ayat Cinta merupakan film yang booming dan mendapatkan banyak review bagus, lho. Bagaimana tidak? Pemeran serta kualitas jalan cerita dari sekuel yang pertama hingga kedua sangat memukau. Yuk, bahas 10 fakta film Ayat-Ayat Cinta berikut ini!
Baca juga: Sinopsis Film Ayat Ayat Cinta 1-2, Cinta dari Ajaran Islam
Film Ayat-Ayat Cinta
Film Ayat-Ayat Cinta terdiri dari dua sekuel. Sekuel yang pertama rilis pada 28 Februari 2008 dengan disutradarai oleh Hanung Bramantyo, serta diproduksi oleh salah satu PH terbesar di Indonesia, yaitu MD Pictures.
Baca juga: 6 Film Galau Indonesia MD Bikin Boros Tisu karena Nangis!
Sedangkan, film Ayat-Ayat Cinta 2 tayang pertama kali pada 21 Desember 2017. Tema Ayat-Ayat Cinta 2 masih sama dengan sekuelnya yang pertama, yaitu drama dan roman.
Film Ayat-Ayat Cinta 2 ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Selain di Indonesia, sekuel yang kedua ini juga ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam, lho.
Pemeran di Ayat-Ayat Cinta 2 dan sekuel yang pertama pun dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas seperti Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Chelsea Islan, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, Dewi Sandra, Syifa Hadju, dan masih banyak lagi, guys!
Sinopsis Ayat-Ayat Cinta 1
Ayat-Ayat Cinta 1 menceritakan tentang kehidupan Fahri, seorang pelajar dari Indonesia yang menempuh pendidikan di Al-Azhar, Mesir, demi mendapatkan gelar masternya. Fahri harus bertahan hidup di Mesir dengan cara menjadi penerjemah buku-buku agama Islam.
Di Mesir, Fahri hanya fokus pada pendidikannya. Prinsipnya dari dulu selalu sama, yaitu tidak pacaran sebelum menikah. Karena prinsipnya ini, Fahri kurang mampu memulai percakapan dengan wanita.
Baca juga: 8 Film MD Pictures 2022 yang Sukses di Dunia Perfilman
Namun, perlahan, banyak wanita yang datang ke hidup Fahri. Yang pertama, Maria, tetangga flat Fahri yang memendam rasa padanya, sayangnya Maria memeluk agama Kristen, tapi Maria antusias untuk belajar Al-Qur’an.
Selanjutnya, Fahri bertemu Nurul, anak seorang kyai terkenal yang sekolah di Al-Azhar juga. Meskipun memeluk Islam, Fahri justru minder. Fahri merasa dirinya hanyalah anak petani, sedangkan Nurul adalah anak kyai.
Kemudian, datanglah Noura, tetangga Fahri yang selalu mendapat siksaan dari ayahnya sendiri. Fahri berempati terhadap Noura, tapi Noura mengartikan perlakuan Fahri lebih dari sekadar teman. Noura jatuh cinta kepada Fahri. Sayangnya, Noura tidak berusaha untuk membangun chemistry cinta antara dirinya dengan Fahri, malahan Fahri dituduh telah memperkosanya.
Lalu, yang terakhir, Aisha. Dari mata turun ke hati, itulah yang dirasakan Fahri. Aisha memiliki mata yang indah dan mampu menghipnotis Fahri. Mereka bertemu saat keduanya tengah membela Islam dari tuduhan kolot.
Ingin tahu ending Ayat-Ayat Cinta 1? Kamu wajib nonton filmnya hanya di platform digital!
Sinopsis Ayat-Ayat Cinta 2
Kini, Fahri tinggal di Edinburgh bersama asisternnya. Fahri sudah tidak mendengar kabar Aisha sejak Aisha menjadi sukarelawan jalur Gaza tujuh bulan lalu. Hal ini tentu membuat Fahri sangat merasa kehilangan dan sedih.
Fahri menyibukkan diri dengan menjadi sebagai dosen dan pengusaha di kota Edinburgh. Kebetulan, Fahri juga kedatangan sahabat lamanya, Misbah, yang akhirnya tinggal bersamanya.
Meski hidup Fahri terlihat baik-baik saja, Fahri tetap dikelilingi oleh tetangga yang punya sifat bermacam-macam.
Yang pertama, Catarina, nenek Yahudi yang bertengkar dengan anak tirinya. Kedua, ada Keira, seorang pemain biola bertalenta yang membenci Fahri karena menganggap Fahri adalah teroris yang menyebabkan kematian ayahnya saat terjadi bom di London.
Fahri selalu ingat amanah Aisha untuk selalu membantu orang-orang di sekitarnya. Sayangnya, niat baik Fahri ini justru sering disalahartikan oleh kebanyakan orang.
Hal ini masih dirasakan oleh Fahri bahkan ketika sepupu Aisha, Hulya, datang ke kehidupan Fahri. Hulya berparas cantik dan memiliki kepribadian yang ceria. Hulya jatuh cinta kepada Fahri dan berharap dapat menggantikan peran Aisha dalam kehidupan Fahri sekarang.
Jauh di lubuk hati Fahri, dirinya masih berharap bahwa yang datang itu bukan Hulya, melainkan Aisha.
Nyatanya, Sabina, wanita berwajah cacat yang ditampung Fahri, lalu teman dekat Fahri, pun menyarankan agar Fahri memberhentikan pencariannya terhadap pendamping hidup dan segera meminang Hulya.
Bagaimana dengan Fahri? Apakah Fahri akan memantapkan pilihannya pada Hulya atau ada plot twist yang tak terduga? Cari tahu ending Ayat-Ayat Cinta 2 hanya dengan nonton filmnya via platform digital, ya!
10 Fakta Film Ayat-Ayat Cinta 1 dan 2
Setelah tahu sinopsis dari kedua sekuel Ayat-Ayat Cinta, berikut ini 10 fakta menarik dari film tersebut!
Terjadi Pertukaran Pemeran Aisha
Awalnya, karakter Aisha hendak diperankan oleh Carissa Putri, sedangkan karakter Maria diperankan oleh Rianti Cartwright. Ternyata, pertukaran pemeran itu terjadi 10 menit sebelum jumpa pers pembuatan film Ayat-Ayat Cinta yang pertama.
Baca juga: 12 Fakta Film Habibie dan Ainun 1-3 yang Tak Disangka-Sangka
Rianti Cartwright dan Carissa Putri harus menunggu keputusan resminya terhadap pertukaran pemeran ini. Hingga pada akhirnya, Rianti Cartwright yang terpilih memerankan karakter Aisha karena kedua matanya dianggap lebih “berbicara.”
Peran Fahri Dicari di Pesantren
Selain terjadi pertukaran pemeran antara Aisha dan Maria, pemeran Fahri sempat dicari hingga ke pesantren, lho. Karena tidak mendapatkan hasil yang sesuai, akhirnya Fedi Nuril terpilih menjadi pemeran Fahri karena dirinya tampil apa adanya dan ingin belajar.
Proses Casting Sampai 5 Bulan
Proses casting untuk film Ayat-Ayat Cinta membutuhkan waktu hingga 5 bulan, terutama peran Aisha dan Maria. Awalnya, karakter mereka berdua ingin diperankan oleh wanita Mesir, tapi tak ada yang cocok. Bahkan, Nadine Chandrawinata sempat masuk nominasi, sayangnya gagal.
Hendak Dibuat Menjadi Film dengan Dialog Berbahasa Arab
Faktanya, dialog film Ayat-Ayat Cinta kebanyakan berbahasa Arab. Karena ada beberapa pertimbangan dan diskusi, akhirnya skenario awal diubah kembali, termasuk tidak membuat semua dialog dalam film menjadi bahasa Arab.
Proses Syuting Menemui Kendala
Munculnya beberapa masalah selama proses syuting, maka film Ayat-Ayat Cinta selesai dalam jangka waktu 1.5 tahun.
Bahkan, syuting Ayat-Ayat Cinta sempat mendapat kendala, misalnya seperti Rianti Cartwright yang masih berwarganegara Inggris. Alhasil, Rianti harus pergi ke Singapura untuk memperpanjang masa tinggalnya di Indonesia. Karena hal ini, jadwal syuting terpaksa mundur.
Sulitnya Menempuh Proses Syuting Menurut Hanung Bramantyo
Hanung Bramantyo sempat menangis akibat banyaknya rintangan dalam proses syuting film Ayat-Ayat Cinta. Salah satu alasan Hanung menangis yaitu gagal berangkat ke Kairo, padahal dirinya beserta crew sudah bersiap-siap di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu, menurut Hanung, syuting paling berat yaitu saat adegan sidang Fahri yang berlokasi di Gereja Imanuel Jakarta. Semua pemain berkumpul menjadi satu dan merupakan salah satu scene dengan jumlah pemain paling banyak. Hal ini membuat penata kostum dan make-up kewalahan menghadapi banyaknya pemain.
Meski begitu, Hanung Bramantyo selalu ingat pesan dari ayahnya, “Jadi laki-laki itu harus bisa menyelesaikan segala permasalahan.” Lalu, Hanung juga ingat pesan ibunya untuk membuat film dengan tema religius. Maka dari itu, Hanung selalu senang setelah berhasil memecahkan satu persatu persoalan yang menghadang.
Tak Bisa Syuting di Kairo, India, Jakarta dan Semarang Disulap Jadi Kairo
India, (Jodhpur), Jakarta, dan Semarang berhasil disulap menjadi Kairo, Mesir. Akhirnya, Masjid Al-Azhar dibuat di Gedung Cipta Niaga, Jakarta. Lalu, flat milik Fahri, Maria, serta Pasar El Khaalili dibuat di Kota Lama dan Gedung Lawang Sewu, Semarang.
Kendala Kembali Terjadi terkait Lokasi Syuting
Kendala terberat terkait lokasi syuting yaitu ketika melakukan syuting di India. Tim Ayat-Ayat Cinta harus melalui jalan darat yang panjang dan melelahkan. Mereka naik bus dari Bombay-Jodhpur yang jaraknya sekitar 850km.
Fedi Nuril yang biasanya diam saja sampai protes kali itu. Mereka pun kehilangan tenaga dan waktu yang seharusnya bisa dibuat untuk syuting.
Tak hanya itu, ketika mereka harus syuting di padang pasir, tim Ayat-Ayat Cinta mendaki gunung pasir dengan berjalan kaki. Adanya unta hanya untuk mengangkat kamera dan peralatan lainnya. Mereka mengaku bahwa banyak dari mereka yang bibirnya sampai pecah-pecah karena panasnya matahari.
Adegan Pasar El Giza, Kru Pinjam Unta!
Adegan di Pasar El Giza yang bertempatan di Kota Lama, Semarang tidak semudah kelihatannya. Ternyata, kru Ayat-Ayat Cinta meminjam unta dari Kebun Binatang Gambiraloka, Jogjakarta. Penduduk Kota Lama pun sempat dibuat bingung dengan kemunculan unta secara tiba-tiba.
Dapat Hasil Scratch dan Copy Film Tidak Boleh Dibawa Semua ke Jakarta
Walaupun syuting Ayat-Ayat Cinta sudah selesai, perjuangan tim Ayat-Ayat Cinta belum berhenti sampai di situ saja.
Ketika film Ayat-Ayat Cinta hendak diperbanyak, mereka mendapatkan hasil scratch dan lab film di Jakarta tidak bisa mengatasi hal tersebut, padahal jadwal tayang Ayat-Ayat Cinta di seluruh bioskop tanah air sudah hampir dekat. Akhirnya, persoalan ini terselesaikan di Bangkok.
Kemudian, 70 copy film Ayat-Ayat Cinta tidak boleh dibawa semuanya ke Jakarta. Solusinya, seorang kru terpaksa tinggal dulu di Bangkok untuk mengirim copy film tersebut via cargo.
Sungguh banyak kendala yang dialami tim Ayat-Ayat Cinta selama proses syuting, ya. Tapi, worth it banget dengan hasil filmnya. Selain karena seluruh pemeran yang totalitas, film ini juga memiliki jalan cerita unik serta mengangkat tema religius Islam.
Buat kamu yang belum nonton semua filmnya, buruan nonton Ayat-Ayat Cinta hanya di platform digital, ya!