Film horor Lawang Sewu Dendam Kuntilanak adalah film horor Indonesia yang diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia. Film Lawang Sewu ini tayang pertama kali pada tahun 2007. Baca sinopsis film Lawang Sewu horor ini, daftar pemeran film, serta sejarah singkat Lawang Sewu!
Baca juga: Sinopsis Film Horor Hidayah, Hati-Hati Bulu Kuduk Berdiri!
Daftar Pemeran Film Lawang Sewu
Film Dendam Kuntilanak atau Lawang Sewu rilis pada 13 September, 2007 dan disutradarai oleh Arie Azis. Konon katanya, film ini terinspirasi dari misteri Lawang Sewu, sebuah bangunan yang terletak di daerah Semarang, Jawa Tengah.
Berikut daftar pemeran film Lawang Sewu Dendam Kuntilanak full movie:
- Thalita Latief sebagai Diska.
- Marcell Darwin sebagai Yugo.
- Melvin Giovanie sebagai Armen.
- Tsania Marwa sebagai Dinda.
- Salvita Decorte sebagai Naya.
- Ronald Gustav sebagai Onil.
- Bunga Jelitha Ibrani sebagai Cika.
- Renny Djajoesman sebagai Mbah Darmi.
- Nuri Maulida sebagai Ratih.
- Yati Pesek sebagai Yati.
- August Melasz sebagai ayah Ratih.
- Chicco Jerikho sebagai cowok diskotik.
- Davina Veronica sebagai reporter.
Ada Misteri Apa di Lawang Sewu?
Lawang Sewu terletak di Semarang, Jawa Tengah. Pada tahun 1904, Lawang Sewu dijadikan bangunan Kantor Pusat Administrasi NIS. Tapi, fungsinya berubah semenjak Jepang menjajah Indonesia. Jepang pun menjadikan bangunan tersebut sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang) serta disediakan juga penjara bawah tanah dari tahun 1942 hingga 1945.
Baca juga: Sinopsis Film Bioskop Lukisan Nyi Roro Kidul, Kisah Nyata!
Tak heran, dengan adanya penjara bawah tanah, banyak kejadian mistis yang terjadi dan menghantui bangunan tersebut bahkan hingga saat ini. Karena mistis yang masih kental, kisah di Lawang Sewu diangkat menjadi film oleh MD Pictures dengan judul Lawang Sewu Dendam Kuntilanak.
Sinopsis Film Horor Lawang Sewu Dendam Kuntilanak
Saatnya beralih ke sinopsis Lawang Sewu, ya!
Film Lawang Sewu full movie mengisahkan tentang tujuh remaja Jakarta yang pergi ke Semarang dalam rangka merayakan kelulusan SMA. Tujuh remaja itu di antaranya Diska, Yugo, Armen, Dinda, Naya, Onil, dan Cika.
Diska adalah satu-satunya orang yang tidak ikut mabuk dan pergi ke klub malam, sehingga Diska yang menyetir. Dalam perjalanan mereka ke rumah nenek Naya, Mbah Darmi, tiga orang (Armen, Onil, dan Yugo) meminta Diska untuk menepi karena mereka ingin buang air kecil.
Mereka pun berhenti tepat di Lawang Sewu dan buang air kecil di luar pagar bangunan tersebut.
Cika tiba-tiba ingin buang air kecil juga, tapi karena dia tidak nyaman dengan para laki-laki, maka Cika buang air kecil di dalam bangunan.
Cika tak kunjung kembali. Keenam temannya pun segera mencari tahu apa yang terjadi kepada Cika dan mereka pergi ke dalam bangunan Lawang Sewu.
Di sisi lain, arwah yang sudah lama menempati bangunan itu mulai merasa terusik karena merasa bahwa ketujuh remaja itu masuk bangunan tanpa rasa menghargai sama sekali.
Arwah pertama, seorang noni Belanda bernama Noni van Ellen, yang merasuki Dinda dan memarahi teman-temannya.
Diska bilang bahwa Cika telah melanggar kesucian bangunan tersebut dengan masuk ke dalamnya saat sedang menstruasi.
Lalu, arwah kedua, kuntilanak yang kakinya terlilit rantai. Kuntilanak ini meneror Onil dan Dinda. Awalnya, Dinda meminta Onil ke luar, tapi mereka terjebak dengan teror si kuntilanak.
Diska, Yugo, Armen, Naya kaget saat menemukan jasad Cika yang tergeletak tak bernyawa. Ketika mereka hendak membawa Cika ke luar dari Lawang Sewu, sosok kuntilanak mengejar mereka. Diska telah berhasil keluar, tapi Armen, Yugo dan Naya masih dikejar hingga ke ruang bawah tanah.
Diska langsung menemui Mbah Darmi untuk meminta bantuan. Tapi, Mbah Darmi sudah lebih dulu diteror oleh para arwah yang berasal dari Lawang Sewu hingga meninggal dunia. Akhirnya, arwah-arwah itu mengejar Diska ke ruang bawah tanah.
Di ruang bawah tanah, Diska bertemu dengan tiga temannya, yaitu Armen, Yugo, dan Naya. Armen memberitahu bahwa sosok kuntilanak yang meneror mereka semua itu adalah mantan kekasihnya bernama Ratih.
Ternyata, Armen tidak sengaja telah menghamili Ratih. Kondisi ini membuat Ratih harus diusir dari Jakarta oleh Armen. Diska, yang waktu itu ingin membantu Ratih justru dicegat oleh Naya dan Cika.
Ratih pergi ke kota kelahirannya, yaitu Semarang. Naas, Ratih tidak diakui lagi oleh ayahnya, sehingga Ratih sangatlah putus asa. Ratih memutuskan untuk bunuh diri dan meloncat ke sumur di Lawang Sewu.
Setelah tahu rentetan kejadiannya, Diska langsung berlari ke sumur untuk menutupnya. Kemudian, muncullah sosok kuntilanak yang membunuh Naya dan Armen.
Ketika sosok kuntilanak itu siap untuk membunuh Yugo, Diska sudah berhasil menutup sumur. Akhirnya, Diska dan Yugo selamat.
Di akhir film, terdapat gambaran mayat-mayat yang hilang setelah dibunuh oleh sosok kuntilanak itu. Mayat-mayat tersebut berada di dalam sumur bersamaan dengan lantunan lagu Jawa yang memberikan kesan horor.
Menurut Manoj Punjabi selaku produser dari film ini, film Lawang Sewu memiliki pesan yaitu manusia harusnya selalu mengikuti norma sosial dan sadar terhadap lingkungannya.
Buat kamu yang penasaran dengan visual dari film Lawang Sewu Dendam Kuntilanak, buruan streaming film Lawang Sewu di platform digital, ya.