Sukses sebagai film pendek yang meraih banyak penghargaan bergengsi, versi panjang film horor Sebelum 7 Hari siap dirilis di bioskop pada 23 Januari 2025 mendatang.
Dirilis pertama kali pada Oktober 2020 di kanal YouTube Pijaru, film pendek ini mengangkat suasana mistis yang menyelimuti sebuah keluarga setelah kematian seorang ibu. Latar suasana cerita ini berpijak pada sebuah kepercayaan bahwa arwah seseorang masih bergentayangan selama tujuh hari setelah kematiannya. Narasi yang memadukan horor dan emosi ini menjadikan film pendeknya tak hanya menakutkan, tetapi juga penuh makna.
Film Sebelum 7 Hari Digarap Langsung oleh Sutradara Film KKN di Desa Penari
Keberhasilan Sebelum 7 Hari sebagai film pendek jadi salah satu alasan yang kuat kenapa film ini layak buat dikembangkan ke format layar lebar.
Versi panjangnya sendiri bakal menawarkan perluasan kisah yang semula sederhana menjadi lebih kompleks dan mendalam, tanpa menghilangkan inti emosional yang telah menarik perhatian penggemarnya sejak awal. Dengan fondasi cerita yang kaya dan juga relevan secara budaya, pengembangan ini tidak hanya bertujuan untuk menghadirkan pengalaman horor yang lebih sinematik, tetapi juga memperkaya narasi dengan elemen-elemen baru yang memperkuat hubungan antar karakter.
Penasaran, kan?
Lebih keren lagi, Sebelum 7 Hari akan menjadi film Awi Suryadi selanjutnya, sosok sutradara yang sudah mencatatkan namanya dalam sejarah perfilman Indonesia lewat karya-karya horornya seperti Danur dan KKN di Desa Penari. Tentunya, pengalaman dan visi kreatif Awi mampu membawa cerita ini ke tingkat yang lebih tinggi, menghadirkan ketegangan yang memukau sekaligus eksplorasi emosional yang lebih mendalam.
Sinopsis film horor Sebelum 7 Hari bisa kamu baca di sini.
Nggak Cuma Horor, Sebelum 7 Hari Usung Tema Keluarga yang Mengharukan
Di film pendeknya, ada dua karakter yang paling mencuri perhatian, yaitu Bian dan Hanif. Pada versi layar lebarnya, karakter-karakter ini bakal diperankan oleh dua aktor cilik hebat; Sulthan Hamonangan dan Anantya Rezky Kirana.
Sebelumnya mereka juga pernah beradu peran bareng sebagai dua sahabat yang harus menghadapi sosok jahat saat keluyuran sepulang sekolah di film thriller Monster (2024) yang rilis di Netflix. Kali ini, di film Sebelum 7 Hari, mereka kembali akting bareng untuk menghidupkan karakter kakak beradik, yang harus menghadapi teror semenjak kematian neneknya.
Aksi keduanya ini yang membuat film Sebelum 7 Hari bukan cuma film horor yang seram, tapi juga menyuguhkan hubungan dua saudara yang saling ada untuk satu sama lain. Tapi, gimana ya ceritanya, kalau dua anak kecil ini yang berusaha bertahan dari situasi mencekam itu?
Intip first look film Sebelum 7 Hari di sini!
Sosok Tari, ibu dari Bian dan Hanif juga punya peran yang penting banget sepanjang jalannya cerita. Diperankan oleh Agla Artalidia, aktris yang udah pernah tampil memukau sebagai Dini di film Sewu Dino (2023), sosok Tari berhasil dihidupkan oleh Agla sebagai ibu tunggal yang berusaha membesarkan kedua anaknya, sekaligus sebagai anak yang masih menyimpan dendam atas apa yang pernah dilakukan oleh ibunya, Anggun, di masa lalu.
Masa lalu yang seperti apa, ya?
Tentu, masa lalu yang juga bikin sosok Kadar, kakak dari Tari, yang diperankan oleh Haydar Salishz, kelimpungan mencari jawabannya.
Penasaran seperti apa versi layar lebar dari adaptasi film pendek ini? Jangan lewatkan film Sebelum 7 Hari, pada 23 Januari 2025 di seluruh bioskop Indonesia.
Jangan lupa follow akun media sosial MD Pictures untuk mendapatkan berita terbaru terkait film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Sebelum 7 Hari (Movie)
Instagram: @sebelum7hari