Saksikan official trailer Ayo Balikan di sini.
Salah satu film Rizal Mantovani—Ayo Balikan—merupakan film dengan genre drama remaja sebagai sekuel dari film pertamanya, Ayo Putus. Film ini diperankan kembali oleh Bryan Domani dan Syifa Hadju dengan dinamika yang lebih rumit. Menurut Rizal Mantovani selaku sutradara, filosofi landak adalah scene paling berkesan selama proses penggarapan film ini. Scene apa itu? Simak interview spesial bersama Rizal Mantovani berikut ini.
Filosofi Landak di Film Rizal Mantovani, Ayo Balikan: Scene Ini Paling Berkesan
Dari film Ayo Putus ke film Ayo Balikan. Alma (Syifa Hadju) dan Selatan (Bryan Domani) akhirnya berpacaran, namun hubungan mereka kandas di film pertama. Sedangkan, di film kedua ini, Selatan berusaha mendapatkan cinta Alma kembali. Tak terpikirkan bahwa perjuangan ini sangat berat, sebab Selatan harus bertemu dengan Eden (Ciccio Manassero), kakak tiri Alma. Otomatis, Selatan harus memenangkan hati Eden dulu sebelum maju untuk merebut hati Alma kembali.
Baca juga: Belajar Cadel di Film yang Diperankan Bryan Domani, Ayo Balikan
Bagaimana menurut Rizal Mantovani tentang film Ayo Balikan? Baca sampai habis interview spesial bersama sang sutradara Rizal Mantovani, yuk.
Bagaimana awal mula project film Ayo Balikan terbentuk?
Rizal Mantovani: “Jadi, dulu kita pernah membuat film Ayo Putus yang dibintangi oleh Bryan Domani dan Syifa Hadju. dan sangat bersyukur karena film itu cukup mendapatkan respons yang baik dari banyak penontonnya. Dan rupanya, banyak juga yang ingin melanjutkan daripada karakter2 di film ayo putus yaitu selatan, si playboy yang bandel, namun memiliki hati yang emas. Dan juga mengenai Alma, seorang wanita yang jarang sekali jatuh cinta, dan naasnya jatuh cinta kepada seorang playboy untuk pertama kalinya. Ingin tahu kelanjutan daripada karakter-karakter ini, jadi akhirnya terbuatlah skenario film Ayo Balikan yang merupakan kelanjutan dan kita bisa lihat karakter-karakter ini—Selatan dan Alma—mereka ini setelah setahun melewati kejadian-kejadian di film sebelumnya, mereka sekarang berada di mana, dan bagaimana mereka terhadap masing-masingnya.”
Apa adegan paling berkesan menurut Rizal Mantovani?
Rizal Mantovani: “Adegan yang paling berkesan antara lain adalah adegan pada saat Selatan dan Alma berbicara bertukar pikiran mengenai hidup. Soalnya tahu-tahunya pada saat itu, mereka berbicara tentang filosofi landak, ya, yang mana di situ mereka coba melihat hidup; coba melihat cinta mereka melalui kacamata filosofi yang mereka kenali, yaitu antara lain filosofi landak. Di sini, satu pembicaraan yang mungkin terlihat kesannya ringan, tapi sebenarnya lumayan deep, ya. itu salah satu favorit saya. Yang kedua, bisa jadi pada saat Selatan itu mencoba untuk mendapatkan hati kakak Alma—Eden—dengan segala macam caranya karena Eden ini sangat sangat protektif terhadap adiknya. Jadi, Selatan dengan berbagai macam caranya melakukan pendekatan kepada kakaknya—si Eden—dengan hasil yang lumayan seru.”
Ceritakan proses syuting mulai dari proses pra prouksi sampai paska produksi!
Rizal Mantovani: “Prosesnya sekitar setengah tahun, konseptual ide, terus bikin script-nya. Ya, enam sampai delapan bulan, ya, prosesnya. Dari pertama konseptual cerita, hingga meeting, pembicaraan kiri kanan, dan cari apa yang sebenarnya works di Ayo Putus, ya. Itu kita mau coba recreate lagi di Ayo Balikan, namun tentunya dengan satu sudut pandang yang berbeda. Jadi, tetap ini dalam dunia Ayo Putus, cuman feel dan rasanya tetap harus ada sesuatu yang baru. Sampai kita buat script, akhirnya ketemu teman-teman lama lagi, karena banyak kru yang waktu itu syuting Ayo Putus kembali lagi di Ayo Balikan ini, termasuk ketemu Bryan Domani, Syifa Hadju. Kita mulai reading lagi, itu sampai kita syuting.”
Baca juga: Ciccio Manassero Punya Chemistry Tinggi sama Syifa Hadju
Apa tiga set favorit Rizal Mantovani?
Rizal Mantovani: “Pertama adalah set gym di mana Eden pergi. Di situ, ada tempat boxing, ada weight lifting, ada segala macam, sih, yang ada di dalam sebuah gym yang sifatnya indoor dan outdoor. Set yang seru kedua adalah kampusnya Selatan. Di situ seru karena ada salah satu karakter—Nathalie—aktivis kampus yang melakukan satu orasi di depan kampus, abis itu kita banyak extra, adegan-adegan yang lumayan ribet, ya, tapi seru. Dan juga set saya rasa yang sangat identik dengan Ayo Putus adalah danau. Danau itu merupakan satu lokasi yang pada saat kita berbicara di awal, ini danau tetap harus ada, nih.”
Apa kesan saat menjadi sutradara di film Ayo Balikan?
Rizal Mantovani: “Kesannya gimana, ya, kayak ketemu teman lama. Jadi, sebuah film yang pada saat kita ketemu baik dari krunya, dari teman-teman cast-nya semua, terus tempat-tempat yang juga kita pernah kunjungi, kita kunjungi lagi. jadi saya juga bisa ngerasa bagaimana rindunya para penggemar film Ayo Putus.”
Itulah interview spesial bersama Rizal Mantovani, sutradara dari film Ayo Balikan. Ternyata, menurutnya, filosofi landak yang dibicarakan Alma dan Selatan di salah satu adegan di danau adalah adegan paling berkesan. Selain karena set yang pernah digunakan di film Ayo Putus, dialog yang terjadi juga memberikan kesan mendalam tentang kehidupan.
Semakin penasaran dengan film Ayo Balikan? Nonton film Rizal Mantovani—Ayo Balikan—di Prime Video sekarang! Serta, dengarkan original soundtrack dari film Ayo Putus yang dinyanyikan oleh Mytha Lestari berjudul ‘Bukan Untuk Dimiliki’ di seluruh digital streaming platform.
Follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Ayo Balikan (Movie)
Instagram: @ayobalikanmovie