Saksikan teaser trailer Laura di sini.
Laura Edelenyi, salah satu selebgram ternama yang terkenal periang meninggal dunia pada 15 Desember 2021 di umur 21 tahun. Meninggal karena spinal cord injury, Laura harus berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tetap memiliki semangat hidup, meski takdir berkata lain. Kisah Laura Anna Edelenyi ini akhirnya dijadikan film oleh MD Pictures dengan judul Laura: A True Story of a Fighter.
Banyak yang bertanya, Laura Edelenyi kenapa? Sebab utama Laura Edelenyi meninggal yaitu karena spinal cord injury. Namun, hal ini dipengaruhi dari kecelakaan yang dialami Laura saat berkendara menggunakan mobil bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad. Kasus Laura Edelenyi ini akhirnya membuat para netizen berkoar untuk menegakkan keadilan bagi Laura.
Pada akhirnya, kecelakaan Edelenyi Laura membangkitkan semangat juang di umurnya yang cukup muda. Terpaksa bijak menghadapi segala rintangan kehidupan, Laura Edelenyi menghembuskan napas terakhirnya di umur yang masih menginjak 21 tahun.
Terkenal menginspirasi, Manoj Punjabi selaku CEO MD Entertainment bekerja sama dengan sutradara Hanung Bramantyo untuk mengangkat cerita Edelenyi Laura ini dengan judul Laura: A True Story of a Fighter. Keluarga Edelenyi Laura telah menyetujui pengadaptasian kisah nyata ini menjadi sebuah karya film layar lebar. Bahkan, Greta Irene—kakak kandung dari Laura Edenelyi—bersedia membagikan cerita tentang Laura sebagai saksi nyata di hidup Laura.
Press Conference Film Edelenyi Laura: A True Story of a Fighter: Tanggapan Manoj Punjabi dan Pemain tentang Film Kisah Nyata yang Sangat Menginspirasi Ini
Jakarta, 27 Mei 2024—Press Conference film Laura telah dilaksanakan, dihadiri oleh produser film, Manoj Punjabi, para pemain, serta keluarga Laura Edelenyi seperti Ibu serta kakak kandungnya, Greta Irene. Berikut rangkaian acara Press Conference: peresmian tanggal tayang, teaser trailer dan poster, serta tanya jawab awak media kepada Manoj Punjabi, Greta Irene, dan para pemain film Laura.
Manoj Punjabi: “Yes, kami siap tayang 12 September 2024. Tadi, kalian udah saksikan teaser dan poster launch. Kami sangat excited, terus semangat demi film ini. Karena film ini true story yang menginspirasi kami. Cerita ini dari POV keluarga Edelenyi Laura, teman-temannya juga kami interview, kami dapat facts-nya. Dan akhirnya jadi film yang very real. I can imagine it already. Jadi, tunggu hari tayangnya. Dan untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada all cast di sini dan keluarga Laura juga atas kepercayaannya. Bagi saya, film ini benar-benar a true story of a fighter dan bisa menjadi cerminan bagi perempuan, keluarga—very relatable and it is close to home. Saya harap banyak yang kita bisa belajar dari film ini dan juga menghibur. Bukan hanya selalu menggurui, tapi ada moral value yang sangat dalam dan pastinya menghibur dan meninggalkan kesan.”
Amanda Rawles: ”Tadi pertama kalinya aku nonton teaser trailer Laura, jujur, aku terharu banget, sih, waktu nonton dengan lagunya, scoring-nya, segala macam. Itu benar-benar aku sendiri aja nggak kuat waktu nonton. Tapi senang banget, karena kerja keras kita semua—it’s worth it—semua yang udah kita alami selama proses syuting, pas reading, persiapannya. Semoga penonton sangat suka dengan karya kita semua. Very excited untuk nonton seluruh filmnya, karena aku sendiri jatuh cinta dengan Laura dan filmnya.”
Kevin Ardilova: “Kita semua nggak sabar buat nonton filmnya dan surprise banget ini akan lebih cepat tayangnya. Awalnya kita pikir akan Desember atau November. Dari awal reading sama Manda dan cast yang lain, syuting sama Mas Hanung, banyak banget perasaan yang campur aduk gitu. Karena, kita semua membahas film tentang seseorang yang semangat akan hidupnya dan berjuang dalam mengalami banyak hal yang terjadi. Banyak banget rasa yang ada waktu kita membuat film ini dan semoga itu semua nyampe kepada penonton.”
Greta Irene: “Dari trailer-nya aja aku udah very touchy. Aku ngerasa kayak flashback everything that already happened. Sejujurnya aku nggak nyangka ada di titik ini sekarang. It feels so unreal for me, even right now. Jadi bisa lihat trailer dan filmnya akan tayang sooner on her birthday, ini akan jadi hadiah terbesar untuk Laura, karena kenangan dia, semangat dia, semuanya akan tersalurkan. Kangennya juga. Jadi, kita ada tempat untuk kangen dan melihat sosok Laura yang sebenarnya, perjuangan dia seperti apa.”
Alim Sudio: “Saya termasuk yang menolak sebenarnya ketika ditawarkan oleh MD untuk bikin film ini. Karena, saya ngerasa bahwa saya tahu Laura sekilas, tapi nggak tahu persis. Saya nggak tahu ini untuk apa. Kemudian, istri saya dan Mbak saya tahu cerita Laura Edelenyi. Akhirnya, saya ketemu sama Irene dulu untuk melihat sosok ketulusan sebenarnya dari keluarga Laura. Saya beruntung dan berterima kasih sama Irene karena dia adalah saksi hidup Laura. Saya ngerasa memang niatnya purely ingin mendedikasikan bahwa Laura adalah orang yang punya semangat walau mengalami hal berat dalam hidupnya. Saya langsung kontak Pak Manoj dan berunding banyak hal. Memang ada idealisme bahwa kita pengen semangat itu hidup dalam anak muda yang hidup di Indonesia. Saya ngerasa saya lebih tua, lebih bijak, di sisi lain, Laura itu separuh umur saya. Tapi ternyata, umur itu bukan jadi tolak ukur kebijakan seseorang. Laura itu sangat bijak dalam hidupnya. Sangat bersyukur Amanda memerankan Laura dengan sangat luar biasa. Canggih banget. Saya bilang kalau nggak give in sebagai aktor, nggak akan mungkin bisa memerankan Laura dengan baik. Saya berharap semua niat baik ini akan nyampe ke teman-teman dengan hati yang tulus.”
QnA (Tanya Jawab) Media kepada Para Pemain, Manoj Punjabi, serta Greta Irene—Keluarga Laura Edelenyi
Berikut ini pertanyaan dari media kepada pemain, produser, serta keluarga Laura Edelenyi.
Pertanyaan 1:
- “Untuk Amanda Rawles, di film, rambutnya jadi pendek—apakah mengenakan wig atau memang dipangkas? Bagaimana kesan pesannya? Apakah sempat merasa khawatir nggak ada yang mau hire Amanda lagi di film lain? Lalu, seperti apa pendalaman karakter Amanda sebagai Laura?”
Jawaban:
Amanda Rawles: “Kalau untuk rambut aku di film Laura ini sebenarnya ada beberapa fase. Ada fase rambut aku panjang dan pendek banget, bondol banget, terus juga ada yang sedikit lebih panjang, dan lebih panjang dikit. Jadi ada tiga kali rambut pendek yang beda-beda. Kalau rambut, aku pakai wig. Karena fasenya beda-beda, untuk menjaga continuity, pakai wig untuk menjaga konsistensi. Kalau untuk aku sendiri, jujur ketika di awal menggunakan wig, terasa beda banget, ya. Sempat kurang PD gitu. Tapi karena ketika aku udah di set, aku harus menjadi Laura, jadi aku mulai menjadi karakter Laura. Tapi, kalau misalnya untuk kekhawatiran aku untuk film-film ke depannya karena rambutku pendek, itu sama sekali nggak menjadi kekhawatiran aku, karena aku malah senang dapat karakter yang beda banget dari peran-peran yang sebelumnya. Cuman, kalau misalnya pendalaman karakter aku selama proses reading, aku kebantu banget dengan para cast, terutama Kevin juga, ya. Kita reading-nya lumayan intens di awal-awal. Untuk persiapannya, aku lebih fokus kepada penonton vlog-nya Laura, karena Laura dan social media begitu connected. Dan banyak sekali konten Laura yang bisa kita tonton di social media-nya, baik Instagram atau YouTube. Karena bukan hanya aku ingin tahu apa yang telah dialami dan perjuangannya, tapi aku juga fokus ke sisi teknisnya—kayak suaranya, gerak tubuhnya, expression mukanya. Jadi, banyak hal yang mesti aku note. Dan pasti aku sempat ngobrol banyak sama Irene juga. Irene sangat membantu kita banget sampai syuting juga. Aku terus bertanya, “Ren, gue udah cukup Laura belum, sih?” Aku nanya semua hal yang nggak bisa aku lihat di social media-nya Laura—aku tanyain ke Irene—aku mau bikin semirip mungkin dengan Laura.”
Pertanyaan 2:
- “Untuk Amanda Rawles, terlihat bahwa suara Amanda sangat mirip dengan Laura. Adakah treatment khusus? Berapa lama proses menemukan suara tersebut?”
- “Untuk Manoj Punjabi, apa pesan utama yang ingin disampaikan ke masyarakat dari film Laura? Kemudian, karena berhubungan dengan kasus Vina yang diangkat dari kisah nyata, apakah ini akan jadi trend perfilman Indonesia kalau film-film ke depan akan diangkat dari kasus-kasus yang sedang viral?”
Jawaban:
Amanda Rawles: “Untuk suara Laura, jujur, itu salah satu hal yang paling sulit sejauh ini. Kayaknya beberapa minggu pertama aku sempat stres. Setiap aku baca dialog Laura, aku nggak PD, karena yang keluar suara Amanda. Sedangkan, karakter Laura itu, kan, sangat iconic, apalagi ketawanya. Dan aku ngerasa aku belum dapat gitu. Pokoknya aku nggak tahu, sih, kenapa tiba-tiba bisa lumayan mirip dengan suara Laura. Tapi, mungkin yang sangat berpengaruh ketika aku mendengarkan suara Laura terus menerus. Jadi, aku sebelum syuting, aku putar-putar terus video Laura, ketawanya aku dengerin terus. Aku coba bunyiin, lama-lama ketemu sendiri.”
Manoj Punjabi: “Kalau saya dapat cerita true story, itu langsung adrenalin saya naik. Cerita ini 2021, dan kami udah garap dari 2022, udah intens. Saya bingung mau mau ambil elemen apa, dari angle mana. Karena nggak mau kesan documentary, harus ada unsur entertainment-nya. Jadi, gimana cara communication-nya dapat. Dan saya paling nggak suka manfaatin sesuatu, itu bukan tipe saya sama sekali. Tapi, kami sebagai creator perlu konten yang menarik. Kita mau bangun industri perfilman Indonesia dengan film-film bermutu. Tapi nggak semua bisa dapat film bermutu dan berkualitas. Dan juga, kalau ngomongin true story, MD, lho, dari Habibie Ainun, terus beberapa film dapat true story—KKN lagi viral, karena kalau ada elemen true story itu radar saya langsung boom—-kayak dapat sesuatu. Tapi di sini, challenging-nya angle yang mana, karena itu kita bicara sama penulis, keluarga. Saya terinspirasi tadinya judulnya ada banyak opsi, akhirnya ke Laura ini. Dan bagi saya, moralnya, tuh, benar-benar yang ada di trailer. Kata-kata “teman-teman lo, tuh, toxic banget,” itu siapa yang toxic kita akan tahu di film. Jadi, very real. Ini film lebih seram dari film horor bagi saya. Kita, kan, kalau nonton film, konteks dulu, ya. Sebagai film, ini seram banget, karena kalau terjadi, oh my God, kita nggak bisa terima. Berat banget terimanya umur—-19, 20 tahun—terjadi hal itu merinding. Jadi, banyak hal yang kami harus membuat film ini karena sangat dalam, it’s very scary. Kita nggak mau ini terjadi. Jadi, mudah-mudahan penonton belajar, orang tuanya belajar. It should not happen to anyone. Ini udah misi bagi saya, saya ingin dedikasi untuk Laura. Tapi, misinya bukan mau follow orang lain. Kami dari awal udah punya konsep. Saya sangat yakin, dan even kita terinspirasi dari film lain, no problem. Tapi, ini kebetulan original idea kita. Apakah orang akan ngikut? Waktu KKN, pertanyaan yang sama—orang akan ikut? Akan. tapi, nggak semudah itu. Mau bikin true story, kadang penontonnya bisa nggak ada juga. Jadi, it’s not that easy. Yang penting kontennya, ada isi dan sajiannya gimana. It’s a full package story.”
Pertanyaan 3:
- “Untuk Manoj Punjabi, mengapa memilih untuk menyamarkan nama pemain lainnya? Lalu, apakah ini casting atau mungkin Irene telah mempercayakan ke beberapa pemain?”
- “Untuk Manoj Punjabi atau Greta Irene, mengapa memilih untuk recreate posting-an Irene di Instagram sebagai poster?”
Jawaban:
Manoj Punjabi: “Nama-nama waktu casting, Amanda—yes—nggak ada keraguan, dan lain-lainnya follow yang sesuai karakter. Kita harus dapat banget sama keluarga Laura karena kita mau semirip mungkin supaya dapat feel-nya. Menarik banget nama-namanya kita samarkan, karena ini kita ambil dari POV keluarga Laura—ini one-sided story berdasarkan fakta-fakta yang kami research dan lihat dari social media. Tapi, kan, balik lagi, POV-nya dari keluarga Laura. Kalau udah ambil dari satu POV, kami sepakat dengan Irene dan keluarganya, dan Mas Alim, kita ambil dari keluarga Laura aja, sekaligus samarkan nama-namanya. Fokusnya Irene, Laura, Mama, Janos, Petra. Let’s focus on the family, the rest is our liberty. Mau dianggap liberty, true event, itu spekulasi sendiri aja. Kalau dari poster, sih, kami di-propose dari tim grafis, idea-nya ini. Saya juga sekilas ingat posting-an di sana. Ini menarik sekali. Jadi, ini poster yang pertama. Mungkin nanti akan ada one more, harus lebih baik dari ini. Kenapa mirip? Karena keren banget di Instagram itu. Kalau kalian perhatikan, sampai botolnya itu juga semua sesuai dengan Insta-nya Laura. Biar lebih dekat aja. Karena benar, ini perjuangan Irene juga sebagai keluarganya Laura. I think this is the right poster.”
Greta Irene: “Jujur, aku pas lihat poster ini, bagus banget. Aku lihatnya bukan dari grafis atau apa, tapi ini posting-an pertama Laura memperjuangkan haknya dia. Apalagi dengan caption “Kelas bela diri,” it goes with a true story of a fighter. Ini adalah awal mula kenapa Laura mencari justice untuk dia. So, I think it goes beyond. Nggak cuman kreatifnya aja, inilah awal mulanya. Ini juga, kan poster pertama, jadi inilah awal mula perjuangan Laura. Berhubungan.”
Manoj Punjabi: “Jadi, a true story of a fighter ini, tagline-nya ada pilihan awalnya. Akhirnya, kita ngobrol sama keluarganya. Tahu-tahu, saya ngomong, “Misalnya, a true story of a fighter, itu, kan. Keren,” itu nggak sadar. Nah, yang lain bilang kalau itu bagus. Kata Irene, “Coba lihat Instagram Laura.” Di Instagram Laura, bionya adalah “Spinal cord injury fighter,” wow, masuk, nih. Jadi dapat. Semuanya in position. Balik lagi, ini, kan, kita lihat dari POV Laura. So, everything—by design—kayak menyatu.”
Pertanyaan 4:
- “Untuk Greta Irene, waktu ada obrolan kisah Laura Edelenyi ini akan diangkat menjadi film, apakah ada permintaan khusus untuk beberapa part, misalnya untuk tidak ditampilkan?”
- “Untuk Kevin Ardilova, bagaimana kamu menggali peranmu dalam film ini? Dengan siapakah kamu berbincang untuk film ini?”
Jawaban:
Greta Irene: “Pertimbangannya dari awal itu sebenarnya, jujur, aku nggak tahu kenapa aku bisa sampai ke sini. Kita sebagai keluarga waktu itu kita kehilangan Laura tiba-tiba banget. Dan kita dikasih kesempatan untuk melihat kanangan dia lagi. Pasti kita mau, lah, melihat sedikit saja tentang dia. Pasti akan ngebekas banget buat kita. Terus, karena waktu itu aku sama Laura pernah ngobrol. Aku tanya ke Laura, “Lau, gimana kalau nanti kamu dijadiin film?” Laura ini pas banget kecelakaan, waktu dua minggu di rumah, aku cuman iseng nanya. Terus, Laura bilang, “Ah, nggak mungkin, lah, aku emang siapa?” Nah, Laura itu selalu underestimate dirinya sendiri. Dia juga ngerasa kalau dia itu lemah. Tapi, yang aku suka dari dia dan lihat dari film ini, dia mungkin kelihatannya lemah, tapi semangat dan perjuangannya itu yang membuat dia jauh lebih kuat dari orang-orang biasanya. Dia yang lumpuh tapi dia yang bisa menghibur kita semua. Kalau dari cerita, pasti ada beberapa yang diubah, karena nggak mungkin mirip banget. Apalagi waktu itu sempat sulit dari bagian hukum. Tapi untuk negosiasi, aku terima kasih banget sama MD, karena mereka sangat terbuka, sangat membuat keluarga nyaman untuk cerita juga. Aku pas pertama kali ketemu Mas Alim, kita cerita sampai nangis-nangis. In the end, kita juga yang kayak, oke, ini boleh dimasukkin. Karena ada beberapa hal yang sensitif buat keluarga. Karena kita ingin menangkap essence dari semangat dia—Laura yang seorang penghibur ini, lho.”
Kevin Ardilova: “Sebenarnya simple—saya berusaha membuat karakter ini semanusiawi mungkin—yang punya emotion, takut, cinta, senang. Jadi, setiap gimanapun karakternya, dia juga manusia yang punya rasa yang berbeda-beda. Jadi, saya coba buat menggali itu. Kalau soal ngobrol sama siapa, rahasia Tuhan. Tapi banyak ngobrol sama Amanda, sih. Amanda banyak bantu saya dalam mengerjakan film ini juga. Dan yang lain, Mas Hanung juga. Dari awal reading sama Amanda aja berdua, jadi kita banyak ngobrol. Kita berusaha jadi orang di luar dari cerita ini untuk melihatnya secara fair tanpa menghakimi siapapun.”
Itulah press conference teaser trailer dan poster film Laura: A True Story of a Fighter sekaligus QnA yang diajukan oleh awak media kepada para pemain, produser, serta keluarga Laura Edelenyi. Saksikan film Laura yang resmi tayang pada 12 September 2024.
Serta, follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita up-to-date seputar film MD!
MD Pictures (Production House)
Instagram: @mdpictures_official
TikTok: @mdentertainmentofficial
Facebook: MD Pictures
X: @MDPictures
YouTube: MD Pictures
Laura (Movie)
Instagram: @lauramovie