Lagu Iwa K bersama Madukina ‘Mantra Dahana’ bukan sekadar lagu—tapi turut mengandung mantra pocong gundul alias Walisdi. Mantra memanggil jin ini dirapalkan oleh Walisdi dan cuplikannya pun ada di film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul. Kini, saatnya bedah lirik lagu Iwa K ‘Mantra Dahana’ bersama sang penyanyi legendaris, Iwa K!
Baca juga: Yuk, Bedah Mantra Memanggil Jin Banaspati bareng Om Hao!
Lagu Paling Horor dari Film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul: Bedah Lirik Lagu Iwa K bersama Madukina ‘Mantra Dahana’
Berikut lirik Mantra Dahana:
Neraka tertawa
Membakar Angkara dalam bara
Tangis yang berderai
Tanpa air mata
Berdasarkan bayangan Iwa K, bait pertama dari lirik lagu Iwa K dan Madukina ‘Mantra Dahana’ ini bermakna bahwa ketika ada satu kejahatan yang terjadi, yang tertawa adalah neraka dan penghuninya. “Lalu, “tangis tanpa air mata” itu biasanya orang yang udah kerasukan, kan, gak keluar air mata,” ujar Iwa K.
Gulita derita
Menata cerita
Di dendam membara
Kisah tanah jawa
Di mana makhluk yang terkutuk
Kan datang mengetuk
Pintumu tuk menghirup sisa hidupmu
“Gulita derita ” menceritakan betapa masa lalunya Walisdi yang memang banyak kepahitan-kepahitan. Hingga akhirnya membuat Walisdi membenci kehidupan dan dunia. Dari sini, Walisdi memiliki motivasi untuk mengambil jalan pintas menuju keabadian dengan berkolaborasi Jin Banaspati.
Rasuki gelisahnya
Jiwa nan gundah
Amarah menjarah
Bagaikan air bah
Di nadi di hati
Empati yang mati
Sinedyo ono
Cinipto dadi
Bait ini terinspirasi dari kisah Walisdi yang sudah tidak memiliki empati terhadap kehidupan yang dia jalani. “Kalo baca novelnya, betapa dia sempet dipaksa untuk make out dengan orang tua angkatnya. Dia melihat bagaimana ibunya disika oleh bapaknya. Akhirnya, dendam di situ.”
Iwa K melanjutkan, “Di situ, “Amarah menjarah bagai air bah,” ketika memang dalam nadi itu sendiri udah gak ada kehidupan serta empati yang mati, buat Walisdi cuma 1 kata, yaitu “Sinedyo ono, cinipto dadi” itulah terjadi.”
Mungkin kau dapat berlari
Tapi yang perlu kau yakini
Kau takkan dapat
Temukan tempat
Tuk sembunyi dari apa
Yang tlah kau perbuat
Setiap 10 tahun, Walisdi harus mencari tumbal untuk melanjutkan kehidupan abadinya. “Di sini orang yang punya weton yang sama, Selasa Kliwon, gak bisa lari dari kejaran Walisdi. Sebenernya line di sini, tuh, lebih ke kemarahan Walisdi ke Om Hao. Om Hao datang dengan retrokognisinya dan menghalangi proses penumbalan ini. Makanya dendam. Om Hao dibikin salah oleh Walisdi,” jelas Iwa K.
Dalam sunyi senyap
Aku bergerak tanpa
Bayang menuju
Tanah yang kini kau puak
Ku hirup lembut
Aroma ketakutan
Di mimpi burukmu semakin dalam
Bait ini menjelaskan bagaimana Walisdi melakukan teror. “Lo ada di mana, gue tau lo di mana,” kata Iwa K. Selama manusia hidup, mereka menginjak tanah. Selama itu juga, Walisdi bisa menemui kamu. “Semakin lo ketakutan, semakin mengundang Walisdi. Di sinilah Walisdi akan dengan sukacita menghirup aroma ketakutan. Dia bisa menghirup kegelisahan, keberanian, bahkan ketakutan lo,” kata Iwa K.
Semakin dalam
Kehidupan kelam tersulan
Sukma meregang
Hingga raga ya’e ya’e ya’e ya’e
Siluman geni
Iwa K mengatakan, “Ketika dia udah menghirup kehidupan seseorang yang dijadikan tumbal semakin dalam dan menjadikan dia abadi, di situlah memberikan apresiasi kepada Siluman Geni.”
Niyat kawulo sejatining manungso
Hanyebat panguwoso tribawono
Dhahnyang smorobumi nyuwun doyo sejati
“Niat kita sebagai sejatinya manusia memohon kepada penguasa 3 alam. “Dhahnyang smorobumi” itu memohon kepada semua lelembut untuk mendapatkan kekuatan sejati,” ujar Iwa K.
Itulah bedah lirik lagu Iwa K featuring Madukina ‘Mantra Dahana’ dari Iwa K. Buat kamu yang belum pernah mendengarkan lagu unik kolaborasi sinden dan rap ini, langsung streaming ‘Mantra Dahana’ di seluruh digital streaming platform dan nonton film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul sekarang juga!