Nonton music video lagu Citra Scholastika ‘Pernah Singgah’ di sini.
Citra Scholastika bersama Psikolog Ajeng Raviando akan bedah lirik Pernah Singgah, original soundtrack Layangan Putus the Movie! Penasaran dengan makna lagu yang tersirat dalam lagu ‘Pernah Singgah’ ini? Baca sampai habis, ya, karena nyesek banget. Terutama untuk kamu yang pernah atau sedang mengalami sakitnya diselingkuhi, lagu ini tentunya relate sekali denganmu.
Citra Scholastika dan Ajeng Raviando Bedah Lirik Pernah Singgah, Nyesek Banget sampai Bikin Sakit Hati Sendiri!
Lagu Citra Scholastika, ‘Pernah Singgah’ merupakan lagu yang menjadi original soundtrack film Layangan Putus. Lagu ini menceritakan tentang betapa sakit hatinya seseorang karena diselingkuhi oleh pasangannya sendiri. Tentunya cerita dalam lagu ini disesuaikan dengan film Layangan Putus—Kinan yang tersakiti sebab Aris selingkuh dengan Lydia.
Baca juga: Anya Geraldine Selingkuh? Special Interview Edisi Layangan Putus
Namun, apakah lagu ini hanya untuk Kinan, atau justru berbagai pihak bisa relate, seperti Aris dan Lydia? Simak bedah lirik Pernah Singgah bareng Citra Scholastika dan Psikolog Ajeng Raviando berikut ini.
Untuk dirimu yang pernah singgah
Yang pernah buat hatiku patah
Hancur tak terarah
Kini dirimu bebas melangkah
Mudah hati berpindah-pindah
Sementara ku parah
Ajeng Raviando: “Ini kayaknya bait yang ditujukan untuk Kinan, ya. Dia bicara tentang pasangannya, Aris, yang pernah singgah, pernah bersama dengan dirinya, menjalin rumah tangga. Kemudian, orangnya berpindah hati dan “Kini dirimu bebas melangkah” berarti sudah tidak bersama lagi. Lalu ada bait “Mudah hati berpindah-pindah” karena di situ, sepertinya Kinan merasa bahwa sebegitu mudahnya Aris jatuh cinta dengan orang lain, sementara dianya bisa jadi belum move on.”
Citra Scholastika: “Karena, Aris gak langsung pergi gitu. Dia masih ada di antara Aris dan Lydia, Aris dan Kinan. Jadi yang bikin makin berat yaitu karena dia gak langsung hilang, masih ada tapi pindah-pindah terus.”
Ajeng Raviando: “Karena kadang kala, ceritanya Aris dan Kinan terkesan bahwa dia bisa mencintai tak hanya satu wanita. Kemudian, mencintai dua orang dan tidak menyamakan antara mencintai dengan setia, ya. Jadi, hatinya berpindah-pindah. Jadi sebetulnya, untuk bait ini, gak hanya Kinan, sih, yang merasakan.”
Di luar sana, engkau bahagia
Seolah tak terjadi apa-apa
Namun diriku semakin sulit melupa
Ajeng Raviando: “Kinan bilang Aris kayaknya bahagia bisa mencintai yang lainnya. Sementara menyatakan bahwa seakan tidak ada apa-apa dengan Kinan walaupun hubungannya sudah panjang, ya. Sudah punya anak juga. Buat Aris, yaudah, gapapa dia berpindah-pindah saja. Tapi di sisi Kinan, ya, memang sakitnya itu menyebabkan dia bisa mengalami trauma, jadi susah lupa.”
Citra Scholastika: “Dari Lydia pun merasa bahwa Aris juga gak bener-bener meyakinkan untuk akan melepaskan Kinan. Orang-orang ngiranya Lydia bahagia. Padahal, enggak, ya. Tapi kalo bilang Aris bahagia juga enggak, dia bingung, kan. Raya juga bingung melihat Papipnya.”
Adakah caranya, tuk lupakannya
Karena mengapa semakin ingin lupa semakin cinta
Ajeng Raviando: “Beneran ini kayak layangan, ya!”
Apakah percuma, bila mencinta
Kamu yang tak cinta, terpaksa aku rela
Citra Scholastika: “Aku masih inget waktu menyanyikan lagu ini juga berat banget.”
Ajeng Raviando: “Gak rela, sih, tapi mau gimana lagi jika pasangan kita begitu?”
Citra Scholastika: “Tapi mungkin gak, sih, orang mencintai dengan kadar yang sama ke orang yang berbeda?”
Ajeng Raviando: “Kalo kadarnya bisa jadi berbeda. Tapi, mencintai tidak hanya satu orang kayaknya beberapa pasangan bisa, tuh, ya. Mas Aris ini bikin pusing, ya!”
Baca juga: 4 Karma bagi Pengkhianat Cinta: Kisah Nyata di Layangan Putus
Citra Scholastika: “Tapi dari dua kalimat ini, kan, ada pertanyaan “Adakah caranya untuk melupakan?” Tapi di satu sisi, apa percuma, ya? Jadi, di satu reff ini, ada keyakinan, tapi ada keraguan di waktu yang bersamaan.”
Ajeng Raviando: “Sebetulnya secara logika, pengen lupa, tapi feeling-nya, justru semakin cinta.”
Mudahnya dirimu untuk bahagia
Namun bagaimana diriku
Susah lupa
Ajeng Raviando: “Ini biasanya kalo hatinya tersakiti itu tentunya susah untuk melupakan. Between love and hate cuman ada segaris tipis. Sebenernya udah gak nyaman, tapi mau gak mau masih ragu. Dari POV Kinan atau mungkin Lydia, terlihatnya pasangannya itu mudah bahagia karena mencintai gak cuman satu, tapi kita gak bilang dari POV Aris, ya.”
Citra Scholastika: “Sebenernya mungkin Aris happy ketika dia bersama siapa gitu. Misalnya lagi sama Kinan, dia happy, tapi mungkin ada sesuatu dari dirinya yang bikin gak puas gitu. Dan di film ini, menandakan bahwa pelakor tidak sepenuhnya bahagia juga.”
Ajeng Raviando: ”Ada banyak fakta yang bilang bahwa gak nyaman juga menjadi seorang pelakor.”
Citra Scholastika: “Kayaknya yang paling bahagia adalah ketika kita dicintai dan mencintai sepenuhnya, ya.”
Nah, menurut Ajeng Raviando setelah membaca dan mendengarkan lirik lagu Citra Scholastika ‘Pernah Singgah’ lagunya agak miris alias menyakitkan. Bahkan, pengengar lagu ini yang memiliki pengalaman serupa seperti Kinan, Aris, dan Lydia kemungkinan besar merasa tersentuh. “Gak cuman Kinan aja, lho, yang ngalamin. Tapi di masyarakat, pasti ada yang ngalamin kondisi yang lain, ya,” ujar Ajeng Raviando.
Bagaimana dengan kamu setelah mendengarkan lirik Pernah Singgah by Citra Scholastika ini, apakah merasakan juga sakit hati yang dialami Kinan? Coba rasakan sendiri dengan mendengarkan lagu ‘Pernah Singgah’ di seluruh digital streaming platform sekaligus nonton Layangan Putus the Movie bersama orang tersayang!