MD Entertaiment

Agu 5, 2024 | News

Hanung Bramantyo: Nonton Film Habibie Ainun 3 Berasa Era 50an!

nonton film habibie ainun 3 md pictures

Saksikan official trailer film Habibie Ainun 3 di sini.

 

Menjadi salah satu film terlaris di Indonesia, Habibie dan Ainun diangkat dari kisah nyata perjalanan hidup seorang pahlawan nan harum namanya, yaitu B. J. Habibie (Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng). Di sekuel ketiga, film Habibie Ainun 3, sutradara Hanung Bramantyo mengatakan bahwa nonton film Habibie Ainun 3 seperti tengah berada di era 50-an. Begitu nostalgic melihat perjuangan B. J. Habibie membela negara serta memperjuangkan kehidupan romansanya dengan Hasri Ainun Habibie, wanita yang sangat dicintainya.

 

Selain mengingatkan pada era 50-an, pemain Habibie Ainun 3 juga tidak main-main—mulai dari Reza Rahadian, Maudy Ayunda, Arya Saloka, Jefri Nichol, Aghniny Haque, Angga Yunanda, Jennifer Coppen, Lukman Sardi, Tifani Habibie, serta masih banyak lagi aktor dan artis ternama.

 

Baca juga 12 Fakta Film Habibie dan Ainun 1-3 yang Tak Disangka-Sangka

 

Nonton Film Habibie Ainun 3 Seperti Sedang di Era 50-an sekaligus Melihat Journey Bu Ainun, Ujar Hanung Bramantyo

Sebagai sutradara film Habibie & Ainun 3, Hanung Bramantyo tentu memiliki sudut pandang dan pendekatan tertentu dalam menampilkan karakter yang ada di kehidupan Hasri Ainun Habibie serta B. J. Habibie, sebab sekuel yang ketiga ini lebih berfokus pada kisah Ainun mulai dari kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertemu kembali dengan Habibie dan menjalin kisah cinta sejati.

 

Berikut interview spesial bersama sutradara Hanung Bramantyo terkait film Habibie dan Ainun 3.

 

nonton film habibie ainun 3 md pictures

 

Bagaimana proses awal persiapan produksi film Habibie Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Setiap kali kita memasuki sebuah film, kita pasti akan development skenario dulu secara intensif bersama produser, penulis—di kantor MD Pictures. Penyutradaraannya juga dipandu oleh saya dan Pandu Adi Surya, jadi intensitas dalam developing skenario itu akan membentuk suatu kerangka film dari mulai awal sampai akhir. Kita bisa menentukan di mana plot point 1-nya, mengarah pada act kedua, lalu titik di mana tokoh utama kita mengalami kegalauan yang luar biasa, sampai kemudian puncaknya resolusi—bagaimana tokoh utama kita memecahkan resolusi. Setelah itu, kita menerjemahkan dari teks itu menjadi sebuah desain produksi yang mencakup dua; yang pertama adalah budgeting; yang satunya lagi yang mendesain sampai kemudian gagasan untuk membuat sudut kota di film. Membangun rumah Ainun, membangun tempat untuk sudut kota yang slum-nya jakarta. Terus kemudian, di mana kita mendesain sekolahnya, kampusnya, laboratoriumnya segala macem kita mendesain itu dengan satu bagan perencanaan. Desain itu kita turunkan menjadi sebuah departemen masing-masing seperti penataan artistik, kostum, sampe kemudian ke hal-hal yang paling kecil, yaitu ke mencari jenis rokoknya seperti apa, cincinnya seperti apa, mencari kalung perhiasan dan sebagainya.”

 

nonton film habibie ainun 3 md pictures

 

Bagaimana Hanung mengembangkan cerita di film Habibie Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Kami melakukan riset, ya, dan desain produksi itu yang secara waktu hampir sama dengan development skenario, yaitu 2 sampai 3 bulan. Sebetulnya, bukan suatu hal yang sulit karena kami sudah pernah melakukan itu. Apalagi ini, kan, kelanjutan dari Habibie Ainun, ya, jadi kita mengambil riset yang lama kemudian menyesuaikan dengan riset yang sekarang. Misalnya, Habibie Ainun yang pertama, kita melihat setting-nya ada di Bandung. Nah, sekarang kalau Ainun, karena beliau sekolah di Jakarta, di UI, kita hanya riset bagian UI saja, Jakarta, dan sebagainya. Dari hasil riset itu, maka kemudian ditemukan kostumnya, properti, apa yang ada di universe tahun 1950 itu yang kita hadirkan di dalam set dan studio.”

 

Ada berapa lokasi syuting di film Habibie Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Ada dua, yaitu Jakarta dan Jogja. Tadinya ada tiga, satu tambah Magelang dan Semarang, tapi kita semua jadi memfokuskan di Jogja. Di Jogja, ada titik lokasi juga salah satunya di studio Gamplong. Karena ini kita set up sudut kota di Jakarta yaitu ada dua, satu Cikini, kemudian yang satunya tempat kumuh di Jakarta. Yang di Cikini ada sekitar rumah kos-kosannya Ainun, karena pada saat itu, Bu Ainun kos di dua tempat—satu di Jalan Proklamasi, dan satunya kita tidak tahu ada di mana. Yang ada di Jalan Proklamasi itu di rumah MT Haryono, tapi kosnya tidak lama; yang lama itu di kos kedua. Nah, karena kita nggak tahu kos pertama gimana, untuk lebih bebas kita melakukan pergerakan kamera, bebas secara kreatif, itu kita mengambil set yang kedua. Kalo yang pertama, kita harus ambil rumah MT Haryono saat itu, jadi harus autentik sekali sejarahnya. Makanya, kita memilih set kosnya yang kedua.”

 

Baca juga Sinopsis Film Habibie dan Ainun 1-3, Nostalgia Cinta Sejati

 

nonton film habibie ainun 3 md pictures

 

Apa yang membuat film ini berbeda?

Hanung Bramantyo: “Lebih mudah, lebih milenial dalam tanda kutip karena pada saat itu, Bu Ainun dan teman-temannya bersikap sebagaimana anak-anak muda milenial sekarang. Pada tahun 1950, Indonesia itu sedang dalam kondisi membangun, menuju demokrasi murni karena terjadi pemilu pertama kali yang dianggap paling demokratis dan sejarah perkembangan pemilu di Indonesia. Jadi bisa dibayangkan, pada saat usai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, anak-anak muda merasakan bebasnya dari penjajahan. Anak-anak milenial pada saat itu merasakan euphoria yang menjadi dirinya sendiri, bebas menentukan dirinya sendiri, menentukan cita-citanya tanpa perlu adanya sekat-sekat mana yang pribumi, non pribumi—udah nggak ada lagi. Hal itu yang membuat anak-anak muda pada saat itu punya pemikiran yang bermacam-macam; ada yang punya pemikiran progresif, ke kiri atau komunis; intinya adalah mengalami euphoria. Makanya ada banyak aktualisasi partai sebagaimana yang terjadi sekarang. Jadi era tahun 1950-an di Indonesia sampai kemudian tahun 1965, itu adalah era-era di mana sebetulnya sama persis dengan era-era sekarang; ditandai pada saat reformasi bergulir, kekuasaan orde baru jatuh, akhirnya muncul pergerakan anak muda yang euphoria. Karena itu, kita ngambil spirit itu menjadi spirit anak-anak muda yang bebas, berpikiran bebas, berpikiran bahwa dunia itu bisa digenggam. Jadi ini (film Habibie Ainun 3) terlihat lebih muda, cheerful, lebih dinamis dibandingkan Habibie Ainun dan Rudy Habibie.”

 

nonton film habibie ainun 3 md pictures

 

Pesan apa yang ingin disampaikan dari film Habibie dan Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Bahwa bagaimana anak-anak muda mencintai Indonesia, berkorban memutuskan masa depannya untuk membangun Indonesia. Dan banyak sekali kita dihadapkan dengan pertanyaan apakah kita akan tinggal di Indonesia atau sekolah di luar. Kemudian, ambiguitasnya, apakah saya akan kembali ke Indonesia untuk membangun Indonesia atau melanjutkan pekerjaan saya di luar Indonesia dan tetap mencintai Indonesia; itu yang dihadapkan anak-anak Indonesia sekarang. Nah, chance untuk memilih tetap di Indonesia atau di luar, itu sedang menjalar. Pesannya, Bu Ainun lebih memilih membangun Indonesia daripada dia harus keluar dari Indonesia.”

 

Bagaimana komunikasi Hanung Bramantyo dengan para pemain film Habibie Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Cukup intens. Saya mengenal Maudy Ayunda secara pribadi, dekat dengan keluarganya; sudah bukan hal yang baru buat saya. Kalau Jefri, kita pertama kali ketemu di sini dan saya merasa bahwa Jefri adalah remaja milenial yang punya kode etik yang sangat profesional, santun, dan itu yang sangat membantu banyak hal. Kalo soal schedule, selalu berebut, itu saja. Secara permainan, Jefri buat saya cukup harus di-guide untuk mendalami sesuatu yang lebih dalam karena terbiasa dengan permainan-permainan ke arah permukaan. Karena film dia, kan, film remaja yang tidak menuntut untuk berbicara dengan konten yang dalam. Jadi sebelum take, kita masih melakukan practice terus sampai menemukan apa yang kita mau.”

 

Pesan apa yang ingin disampaikan kepada penonton melalui film Habibie Ainun 3?

Hanung Bramantyo: “Film ini akan melihatkan sisi lain tentang sosok Bu Ainun. Kita melihatnya sebagai sosok perempuan, istri presiden, tokoh perempuan yang sangat tegar di Habibie Ainun. Kita seperti masuk ke dalam sebuah time travel—ke dalam Bu Ainun semasa SMA, itu yang kemudian membuat kita jadi merasa ikut di dalam journey-nya Bu Ainun yang sangat remaja itu. Saya berharap penonton bisa menjadi remaja lagi, bisa merasakan bahwa dulu remaja saya seperti itu.”

 

Itulah interview spesial sutradara Hanung Bramantyo tentang film Habibie Ainun 3. Bagi yang belum menyaksikan sekuel ketiga dari Habibie Ainun ini, segera nonton film Habibie Ainun 3 sekarang, sekaligus nostalgia ke era 50-an melihat perjalanan Bu Ainun menggapai cita-citanya sebagai dokter dan menjalin tali kasih dengan B. J. Habibie. Sungguh perempuan yang tegar!

 

Follow akun media sosial MD Pictures agar tahu berita terbaru seputar film MD!

 

MD Pictures (Production House)

Instagram: @mdpictures_official

TikTok: @mdentertainmentofficial

Facebook: MD Pictures

X: @MDPictures

YouTube: MD Pictures

 

Share:

Related Articles

7 Fakta Film Jurnal Risa, Samex Ikut dari sebelum Syuting!

7 Fakta Film Jurnal Risa, Samex Ikut dari sebelum Syuting!

Saksikan official trailer Jurnal Risa by Risa Saraswati di sini.   Film Jurnal Risa by Risa Saraswati menceritakan tentang Samex, sosok hantu yang membuat keluarga Risa ketakutan. Sosok ini sangat dekat dengan keluarga besar Risa, sehingga sebelum mulai proses syuting, Risa melakukan...

Akting Brilian, Agus Kencrot Akui Emosi Cast Ipar Adalah Maut Pas!

Akting Brilian, Agus Kencrot Akui Emosi Cast Ipar Adalah Maut Pas!

Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini. Agus Kencrot, seorang acting coach yang ternama membantu para pemain film Ipar Adalah Maut mendalami perannya masing-masing dengan sangat apik. Metode yang digunakan terdiri dari 5W. Metode inilah yang membuat akting para pemain begitu...

7 Fakta Film Ipar Adalah Maut, Suami Mendua dengan Adik Ipar!

7 Fakta Film Ipar Adalah Maut, Suami Mendua dengan Adik Ipar!

Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini.   Siapa sangka cerita yang viral di media sosial seperti TikTok dapat diadaptasi menjadi film layar lebar yang menggemparkan masyarakat? Yes, Ipar Adalah Maut—kisah nyata yang diceritakan oleh content creator Eliza Sifa di media sosial...

7 Fakta Film Do You See What I See, Vey Asli Sampai Speechless!

7 Fakta Film Do You See What I See, Vey Asli Sampai Speechless!

Saksikan official trailer Do You See What I See: Cerita Horor #64 First Love di sini.   Nama podcast horor Do You See What I See milik Mizter Popo semakin menjulang, apalagi sejak salah satu cerita podcast-nya diangkat menjadi film layar lebar oleh MD Pictures dan Pichouse Films dengan judul...