Nonton music video ‘Pernah Singgah’ by Citra Scholastika di sini!
Setelah tayangnya Layangan Putus the Movie, para pemain Layangan Putus mengaku mereka berharap bahwa beberapa karakter yang ada tidak hidup di dunia ini; seperti Mas Aris dan Lydia Danira! Alasannya apa, ya? Yuk, baca interview para pemain Layangan Putus berikut ini. Mereka juga akan menyebutkan scene favorit serta hal positif yang bisa diambil dari karakter masing-masing.
Baca juga: Gala Premiere Layangan Putus Jadi Saksi Pengkhianatan Cinta!
Para Pemain Layangan Putus: “Lydia Gak Usah Ada di Dunia!”
Dari interview bersama pemain Layangan Putus the Movie, mereka mengatakan bahwa Lydia dan Mas Aris tidak perlu ada di dunia ini karena sungguh menyakiti hati. Jika kamu mengikuti dari versi series hingga film Layangan Putus, kamu akan mengerti betapa karakter Aris dan Lydia ini membuat sebagian besar orang benci dan bahkan takut terhadap adanya orang ketika dalam hubungan romantis mereka.
Baca juga: Film Reza Rahadian Layangan Putus: Aris Cukup Narcissistic!
Apalagi, di zaman yang semakin modern ini, tak dipungkiri lagi semakin banyak orang ketiga yang mengganggu dan merusak hubungan percintaan orang lain. Alasannya tentu beragam, mulai dari menantang adrenalin saat selingkuh, tidak mencintai pasangannya, atau bahkan mencintai pasangannya tapi tidak merasa cukup memiliki hanya satu pasangan saja.
Kalau kasusnya Lydia dan Aris di Layangan Putus the Movie, Lydia memang masuk ke dalam kehidupan rumah tangga Aris dan Kinan karena Aris juga memberikan ruang serta kesempatan untuk orang ketiga. Lydia mengambil kesempatan itu dan berharap menjadi “ratu” di kehidupan Aris di mana hal tersebut sungguh menyulitkan kehidupan Aris, Kinan, Lydia, bahkan Raya (anak dari Aris dan Kinan).
Lydia dan Aris Jadi Karakter yang Tidak Diharapkan Ada di Dunia Ini Menurut Para Pemain Layangan Putus
Anya Geraldine yang berperan sebagai Lydia berharap karakternya bahkan tidak ada di dunia ini, lho. “Lydia Danira. Obvious, lah. Siapa, sih, yang mau tenang-tenang punya suami, tahu-tahu diambil sama orang?”
Raihaanun: “Lydia, lah. Pelakor, siapa yang mau ada itu di dunia nyata?”
Brigitta Cynthia: “Lydia, lah, siapa lagi? Takut. Siapa, sih, yang mau ada orang ketiga di dalam hidup? Mungkin aku setengah-setengah. Setengah Lydia, setengah Aris. Aris itu gak bisa milih, not a gentleman.”
Lala Choo: “Lydia, karena dia pelakor. Harusnya di situ gak ada lah, ya, Lydia itu.”
Selain Lydia, Aris juga menjadi karakter yang dibenci oleh para pemain Layangan Putus the Movie.
Ruth Marini: “Aris, kalo bisa jauh-jauh, deh, dengan orang-orang kayak Aris. Pusing dan bakal sakit hati terus nanti.”
Reza Rahadian: “Mas Aris. Ya, tahu, lah, ya, kenapanya. Orang macam apa dia gitu, kan.”
Raquel Katie Larkin: “Mas Aris. Karena aku gak mau jadi seperti Kinan.”
Beda dengan cast lainnya, Marthino Lio justru berharap karakter Dokter Andre tidak ada di dunia ini. “Dia punya semuanya. He’s smart, he has wealth. Tapi he just doesn’t have courage.”
Apa Adegan yang Paling Dinanti oleh Artis Layangan Putus?
Reza Rahadian: “Cappadocia!”
Raihaanun: “Meninggalkan Aris pada saat dinner. Karena, mamam lo, gitu!” ujarnya sembari tertawa.
Anya Geraldine: “Ketika adegan aku sama Kinan yang lagi berantem di pinggir jalan tol dan ini pertama kalinya Lydia emotional dan merasakan sakit serta terancam. Karena sebelumnya, dia, kan, yang selalu mengancam. Ini pertama kalinya dia handle situasi kayak gitu. Jadi itu salah satu scene yang paling seru, karena warna yang berbeda dari Lydia.”
Marthino Lio: “Sebenernya ini ada adegan satu tapi bukan adegan gue. Adegannya antara Kinan dan Raya, mereka lagi ngobrol berdua.”
Graciella Abigail: “Di saat saya kabur!”
Brigitta Cynthia: “Adegan di mana Kinan sama Lydia naik mobil di jalan tol, terus ujungnya jalanan putus.”
Raquel Katie Larkin: “Pokoknya ada adegan Lydia dan Kinan yang aku gak sabar banget mau nonton.”
Lala Choo: “Semua adeganku sama Mbok Atun.”
Apa Hal Positif yang Dipelajari dari Karakter Kamu?
Reza Rahadian: “Semoga itu (perselingkuhan) tidak terjadi di kehidupan nyata, walaupun mungkin banyak terjadi di kota-kota besar.”
Raihaanun: “Independent, sih. Karakteristik Kinan yang itu memang harus dimiliki setidaknya berapa persen, kan, tidak merugikan soalnya. Positif.”
Baca juga: Bincang Psikolog Ajeng Raviando: Selingkuh Gak Ada Obatnya!
Anya Geraldine: “Perkembangan karakternya Lydia di film ini lumayan sangat-sangat berbeda dibanding series. Kalo di series, Lydia belum banyak problematikanya. Masalahnya hanya gue jatuh cinta sama suami orang. Kalo di film ini, masalahnya lebih kompleks, ada dengan Aris, Kinan, dan dirinya sendiri.”
Marthino Lio: “Ini orang, kok, sabar banget, ya, dan bener-bener ngebukain sight buat gue untuk “oh, ternyata memilih itu seperti ini,” dan setelah memilih, tentu pilihan yang kita ambil ada konsekuensinya. Konsekuensi itu yang ditanggung sama karakter Dokter Andre, gak setengah-setengah gitu. Dia udah tahu konsekuensinya dan kemungkinan ke depannya akan bertepuk sebelah tangan atau tidak, yang jelas dia paham betul risiko bermain di zona aman itu seperti apa. And he just pushes on through.”
Raquel Katie Larkin: “Kalo di film dibanding series-nya, kamu akan melihat Lola sebagai teman yang baik aja, sih. Kalo di series, ditunjukkan sisi lawyer ketika dia jadi lawyer. Tapi di sini, lebih ke sisi temennya Kinan aja.”
Brigitta Cynthia: “Karakter Dita ini, kan, ceplas ceplos. Aku rasa kayaknya dia di gengnya paling cheerful dan muda. Tapi sometimes, kita suka gak dengerin orang-orang yang lebih muda dari kita. Dita itu free-spirited dan apa yang dia omongin bener, walaupun emang ceplas ceplos aja.”
Ruth Marini: “Yang berbeda dari series, Mbok Atun di sini udah punya pacar, di kampung udah menjadi idola karena kesuksesan kerja di rumah Mamim. Terus, jadi lebih dewasa, banyak wawasan, makin pintar gitu, lho.”
Lala Choo: “Kalo aku yang di series itu kayaknya masih junior yang unyu-unyu, sungkan, lugu. Kalo di sini lebih kurang ajar, tukang gosip dan manas-manasin.”
Ternyata benar, para pemain Layangan Putus berharap Lydia gak ada di dunia ini karena perilakunya yang bisa dibilang merusak rumah tangga orang lain dan masih berusaha untuk meminta lebih kepada Aris—yaitu menikah.
Meski begitu, setiap hal yang kita lakukan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung. So, be wise, ya, guys, dalam mengambil keputusan. Banyak pelajaran positif yang bisa diambil dari film Layangan Putus, lho.
Baca juga: Citra Jadi Sosok Kinan Layangan Putus: MV ‘Pernah Singgah’
Buat kamu yang penasaran gimana perkembangan drama cinta dan pengkhianatan antara Kinan, Aris, dan Lydia, nonton Layangan Putus the Movie bersama orang tersayang, ya. Lalu, jangan lupa dengarkan soundtrack-nya yang dinyanyikan oleh Citra Scholastika berjudul ‘Pernah Singgah’ di seluruh digital streaming platform!
