MD Entertaiment

Jan 31, 2023 | News, MD Pictures

Sinopsis Film Kala, Gaya Noir Pertama di Perfilman Indonesia

sinopsis film kala md pictures

Film Kala adalah film yang diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia dan dirilis pada tahun 2007. Kala merupakan film Indonesia pertama yang bergaya noir. Review film Kala pun sering berbunyi, “sebuah lompatan tinggi dalam sejarah perfilman Indonesia.” Penasaran seperti apa sinopsis film Kala? Baca terus, ya!


Baca juga: Sinopsis Till Death Do Us Part, Film Genre Romantis dan Aksi

 

Film Kala Joko Anwar

sinopsis film kala md pictures

Judul internasional dari film ini yaitu Dead Time: Kala. Film Kala dirilis pada 19 April, 2007 dengan disutradarai oleh Joko Anwar. Film Kala 2007 bergaya noir ini berhasil meraih penghargaan dalam Festival Film Indonesia, lho, dengan kategori Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Artistik Terbaik, dan Film Berbahasa Indonesia Terpilih.

 

Baca juga: 6 Rekomendasi Film Seru dan Series MD buat Nobar Tahun Baru!

 

Selain itu, film Kala juga mendapatkan penghargaan dari Indonesia Film Critics Circle Award dalam kategori Best Actress for Supporting Role (penerimanya adalah Shanty).

 

Berikut daftar pemeran film Kala:

 

  • Fachri Albar sebagai Janus.
  • Ario Bayu sebagai Eros.
  • Shanty sebagai Sari.
  • Fahrani sebagai Ranti.
  • Tipi Jabrik sebagai Soebandi.
  • Arswendi Nasution sebagai Haryo Wibowo.
  • August Melasz sebagai Hendro Waluyo.
  • Frans Tumbuan sebagai Bambang Sutrisno.
  • Sujiwo Tejo sebagai Ronggoweni.
  • Jose Rizal Manua sebagai Pindoro.
  • Agung Udijana.

 

Sinopsis Film Kala

sinopsis film kala md pictures

Di scene awal, ada dua polisi bernama Eros dan Hendro yang melakukan investigasi terhadap kasus pembakaran lima orang oleh massa dikarenakan lima orang itu dianggap maling.

 

Scene berikutnya, digambarkan kehidupan seorang jurnalis, Janus, yang galau karena diceraikan istrinya dan dibebastugaskan dari pencarian berita. Janus memiliki penyakit Narkolepsi; jika Janus terlalu bekerja keras, dia akan tertidur.

 

Janus harusnya datang ke sidang perceraian, tapi terlambat. Janus berlanjut meneliti kasus pembakaran lima orang yang digambarkan di awal scene, dan bertemu dengan istri salah satu korban, yaitu Ratih.

 

Janus menyembunyikan tape recorder di pot tumbuhan dekat Ratih yang kala itu sedang berbicara dengan seorang perawat. Saat Janus keluar dari rumah sakit, Janus melihat Ratih ditabrak oleh bus dan mobil, lalu narkolepsi Janus kambuh. Janus terbangun di rumah sakit dan mengambil kasetnya, kemudian dia bersama temannya, Soebandi mendengarkan bersama rekamannya.

 

Dalam rekaman itu, terdengar lantunan prosa berbahasa Jawa yang berbunyi: Wonten Bukit Bendonowongso, wonten ngajeng Candi Pitu Anak Tangga (Ada di Bukit Bendonowongso, adanya di depan Candi Tujuh Anak Tangga).

 

Sejak saat itu, Soebandi diikuti oleh sosok makhluk bernama Pindoro hingga Soebandi terpenggal oleh sesuatu yang misterius.

 

Paginya, Janus diinterogasi oleh polisi Eros. Saat Eros meninggalkannya sebentar, kepala polisi bernama Bambang memaksa Janus untuk membocorkan isi rekamannya.

 

Keesokan harinya, Janus pergi ke rumah Ratih dan bertemu dengan penduduk yang menceritakan bahwa Ratih, suaminya, serta ayahnya Ronggoweni meninggal dalam seminggu berturut-turut.

 

Bahkan, banyak pejabat bertamu ke rumah Ronggoweni tanpa tahu apa maksud kedatangannya. Janus juga mendapat informasi bahwa anak termuda, Ranti, bekerja di sebuah klub malam sebagai penyanyi. Mendengar ini, Janus pergi ke klub tersebut dan menggali cerita tentang misteri prosa yang dikatakan Ratih dalam rekaman.

 

Ternyata, jika kalimat itu diberitahukan kepada orang lain, salah satu dari dua orang harus mati. Ketika Ranti hendak pulang, dia diculik. Janus yang melihat kejadian itu pun ikut dibawa oleh sekawan orang tak dikenal.

 

Janus terikat di depan seorang menteri Budaya bernama Haryo. Haryo bertanya tentang pembicaraannya dengan Ranti. Tak berapa lama, Janus disiram minyak tanah dan dilempari rokok Haryo sebelum narkolepsi Janus kambuh.

 

Di sisi lain, Eros datang ke TKP pembakaran. Eros mendapat ciri-ciri perempuan yang berteriak maling kepada lima orang, hubungan darah dengan salah satu korban, dan kenyataan bahwa satu korban mengenakan kalung laba-laba.

 

Eros berkunjung ke rumah Ronggoweni dan bertemu dengan Pindoro. Di kemudian hari, Eros dan Hendro berdiskusi tentang kemerosotan moral di negara ini. Selain itu, Hendro memberitahu Eros bahwa keluarga Ranti adalah keluarga ajudan presiden pertama.

 

Lain scene, Janus terbangun, masih berada di ruangan tempat dia diculik. Akhirnya, Janus kembali ke rumahnya dan bertemu Sari. Pagi harinya, Janus memberitahu Sari tentang kalimat Ratih, ternyata Sari tahu lokasinya. Sari pun menelepon Haryo tentang lokasi harta itu.

 

Tapi, Sari ditembak Haryo, sedangkan Haryo yang sudah tahu lokasinya, dikejar Pindoro dan kepalanya dipenggal. Janus yang melihat itu memutuskan untuk loncat dari atas gedung. Anehnya, Janus dibawa oleh Pindoro ke tempat tidurnya karena saat Janus loncat, dirinya terkena narkolepsi. Tiba-tiba, sekelompok orang menculik Janus dan memintanya menunjukkan lokasi harta yang seakan dicari semua orang.

 

Berbeda scene, Eros dan Hendro menggali makam Ronggoweni untuk visum dan bertemu Ranti, alhasil Ranti dipaksa bercerita. Ternyata, Ronggoweni tahu tentang lokasi harta karun yang diperebutkan oleh pejabat. Hanya satu orang yang diperbolehkan mengetahui lokasi tersebut dan lainnya harus mati karenanya.

 

Kakak ipar Ranti yang dibakar memaksa Ronggoweni menceritakan lokasi itu, tapi Ronggoweni bunuh diri. Kakak ipar Ranti memberitahu kakak Ranti tentang lokasi harta karun, tapi keduanya meninggal. Nah, pada saat itulah Janus mendengar lokasi harta karun dan menyampaikan secara tidak langsung.

 

Sejarahnya, harta itu diberikan oleh raja-raja nusantara kepada generasi berikutnya sebagai modal berdirinya negara kesatuan, yaitu Indonesia. Presiden pertama yang tahu hal itu pun memerintahkan sembilan orang kepercayaannya untuk menyembunyikan harta itu.

 

Ada pula fakta tentang Pindoro, yaitu Pindoro tidak mampu membunuh karena dia berasal dari alam gaib.

 

Hendro membacakan ramalan Jayabaya yang mengatakan rahasia harta, “Saat negara baru (republik) berusia setengah abad, perebutan harta karun akan semakin hebat. Satu (manusia) akan menjadi pemegang rahasia tersebut yang bisa dipercaya, dia akan dikenal sebagai Sang Penidur.” Janus adalah sang penidur!

 

Janus tidak tahu hal itu, jadi dia menceritakan lokasi harta karun kepada orang-orang yang berada di bus, akhirnya Pindoro memindahkan Ranti ke bus itu dan Ranti membunuh semua orang kecuali Janus.

 

Janus dipindahkan ke mobil para kawanan yang hendak mencari lokasi harta karun itu.

 

Sedangkan, Hendro masih bercerita. Kali ini, Ranti ternyata adalah seorang pelindung dari sang penidur. Ranti akan membunuh semua orang kecuali Janus. Tapi, Eros yang membuntuti Pak Bambang pun keluar. Karena ada dua orang yang tahu lokasi harta itu, maka antara Janus atau Eros harus mati.

 

Ranti berlutut di depan Eros. Terbongkar fakta kenapa selama ini Ratu Adil dan tujuan Pindoro memperlihatkan wajahnya kepada Eros, yaitu merupakan sebuah pertanda. Pada akhirnya, Janus, Eros, Ranti, dan Pindoro meninggalkan bukit Bendonowongso.

 

Ending film Kala ditunjukkan oleh Hendro yang menceritakan epilog kisahnya,

 

“Pada saatnya, sang penidur akan menyampaikan rahasia harta kepada sang Ratu Adil. Pemimpin yang akan membawa bangsa ke pintu kemakmuran. Di sebelah bukit ketiganya akan bertemu. Tapi pertemuannya adalah sebuah perjuangan yang berat. Karena sejak saat itu kejahatan juga akan bersatu untuk membuat mereka gagal. Perang, penyakit, bencana akan datang silih berganti menguji perjuangan mereka.”

 

Seru banget! Penasaran dengan visualnya? Langsung nonton film Kala hanya di platform digital, ya!

Share:

Related Articles

Hanung Bramantyo: Nonton Film Habibie Ainun 3 Berasa Era 50an!

Hanung Bramantyo: Nonton Film Habibie Ainun 3 Berasa Era 50an!

Saksikan official trailer film Habibie Ainun 3 di sini.   Menjadi salah satu film terlaris di Indonesia, Habibie dan Ainun diangkat dari kisah nyata perjalanan hidup seorang pahlawan nan harum namanya, yaitu B. J. Habibie (Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng). Di sekuel...

7 Fakta Film Jurnal Risa, Samex Ikut dari sebelum Syuting!

7 Fakta Film Jurnal Risa, Samex Ikut dari sebelum Syuting!

Saksikan official trailer Jurnal Risa by Risa Saraswati di sini.   Film Jurnal Risa by Risa Saraswati menceritakan tentang Samex, sosok hantu yang membuat keluarga Risa ketakutan. Sosok ini sangat dekat dengan keluarga besar Risa, sehingga sebelum mulai proses syuting, Risa melakukan...

Akting Brilian, Agus Kencrot Akui Emosi Cast Ipar Adalah Maut Pas!

Akting Brilian, Agus Kencrot Akui Emosi Cast Ipar Adalah Maut Pas!

Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini. Agus Kencrot, seorang acting coach yang ternama membantu para pemain film Ipar Adalah Maut mendalami perannya masing-masing dengan sangat apik. Metode yang digunakan terdiri dari 5W. Metode inilah yang membuat akting para pemain begitu...

7 Fakta Film Ipar Adalah Maut, Suami Mendua dengan Adik Ipar!

7 Fakta Film Ipar Adalah Maut, Suami Mendua dengan Adik Ipar!

Saksikan official final trailer Ipar Adalah Maut di sini.   Siapa sangka cerita yang viral di media sosial seperti TikTok dapat diadaptasi menjadi film layar lebar yang menggemparkan masyarakat? Yes, Ipar Adalah Maut—kisah nyata yang diceritakan oleh content creator Eliza Sifa di media sosial...

7 Fakta Film Do You See What I See, Vey Asli Sampai Speechless!

7 Fakta Film Do You See What I See, Vey Asli Sampai Speechless!

Saksikan official trailer Do You See What I See: Cerita Horor #64 First Love di sini.   Nama podcast horor Do You See What I See milik Mizter Popo semakin menjulang, apalagi sejak salah satu cerita podcast-nya diangkat menjadi film layar lebar oleh MD Pictures dan Pichouse Films dengan judul...