Siti Fauziah, pemeran utama film Bu Tejo Sowan Jakarta menceritakan seluk beluk berperan sebagai karakter Bu Tejo yang berisik dan tidak menyetujui anaknya, Teddy, menikah dengan Vannesa karena merupakan keturunan Tionghoa. Menurut Siti Fauziah, karakter Bu Tejo ini membuatnya keluar dari zona nyaman, berhubung Siti Fauziah sejatinya adalah orang pemalu. Simak interview spesial bersama Siti Fauziah berikut, yuk.
Baca juga: Film Bu Tejo Sowan Jakarta: Problematika Nikah Beda Kultur
Karakter Bu Tejo Membuat Siti Fauziah Keluar dari Zona Nyaman
Baca terkait exclusive content—edisi interview bersama Siti Fauziah, pemeran utama dalam film Bu Tejo Sowan Jakarta.
Bagaimana perasaanmu memerankan karakter Bu Tejo dalam film Bu Tejo Sowan Jakarta?
Siti Fauziah: “Rasanya seneng soalnya keluar dari karakter yang sesungguhnya. Aku, kan, pemalu, ya!”
Bagaimana perasaanmu saat pertama kali di-approach untuk bermain dalam film Bu Tejo Sowan Jakarta?
Siti Fauziah: “Ini, tuh, menarik. Karena cerita yang ini beda. Universe-nya beda dengan Bu Tejo yang di short movie Tilik maupun Tilik the Series. Ini totally berbeda. Nah, itu yang bikin aku jadi tertarik juga ketemu sama background cerita di mana ada budaya lain gitu, lho.”
Apa sifat Bu Tejo yang menjadi favorit kamu?
Siti Fauziah: “Bu Tejo itu orangnya sat-set. Jadi, kalo ada masalah, segera diselesaikan, gak pake lama-lama.”
Bagaimana pendalaman karakter Bu Tejo?
Siti Fauziah: “Aku banyak referensi dengan karakter yang serupa. Itu yang bikin aku juga jadi belajar. Orangnya kadang-kadang suka ragu-ragu, tapi ini dengan tegas mengambil keputusan-keputusan gitu, lho.”
Apakah ada treatment khusus selama memerankan Bu Tejo?
Siti Fauziah: “Ada, sih. Aku ngebayangin kalo punya anak dengan usia segini itu gimana, lebih ke parenting-nya.”
Jika kamu berada di posisi Bu Tejo dan memiliki anak yang tidak menikah sesuai tanggalan Jawa, bagaimana respon kamu?
Siti Fauziah: “Kalo aku, sih, lebih yang kayak semua hari itu baik, asal gak berbarengan dengan Hari Lelayu, istilahnya gitu.”
Apakah kamu percaya tanggalan Jawa untuk pernikahan?
Siti Fauziah: “Secara pribadi, sebenarnya enggak. Tapi, karena orang tuaku suku Jawa, jadi, ya, nurut aja, deh. Nikah, kan, bukan cuma dua orang, tapi dua keluarga juga.”
Apakah kamu tipe yang menuntut anak atau membiarkan anak dengan kemauannya sendiri (misalnya, harus undan 1000 orang ke pernikahannya)?
Siti Fauziah: “Membiarkan anak untuk memilih pilihannya sendiri, karena bagaimanapun juga, dia yang ngelakoni, menjalankan kehidupan selanjutnya. Kalo aku, sih, prinsipnya ingin memberikan bekal yang cukup ketika dia memulai hidup baru.”
Apa alasan orang harus nonton Bu Tejo Sowan Jakarta menurutmu?
Siti Fauziah: “Karena ini universe yang lain. Kamu pasti akan menemukan hal-hal yang tidak biasa di Bu Tejo Sowan Jakarta.”
Tiga kata untuk Bu Tejo Sowan Jakarta?
Siti Fauziah: “Seru, beragam, lucu.”
Sinopsis Bu Tejo Sowan Jakarta
Di tengah keseruan Bu Tejo dan ibu-ibu rumpi membahas acara outing dan ghibah, Teddy, anak sulung Bu Tejo baru saja pulang dari Jakarta. Teddy pun mengutarakan niatnya untuk menikahi kekasihnya, Vannesa, yang merupakan keturunan Tionghoa. Mengetahui hal ini, Bu Tejo sontak tidak setuju dengan pernikahan ini, karena alasan malu dengan tetangga jika Teddy menikah bukan dengan wanita dari suku Jawa.
Akhirnya, Bu Tejo mengikuti kemauan Teddy untuk melamar Vannesa ke Jakarta, sekaligus mengajak warga desa, khususnya ibu-ibu untuk ikut serta. Namun, Bu Tejo berusaha melakukan segala cara demi menggagalkan acara lamaran dan pernikahan Teddy ke rumah keluarga Vannesa. Salah satunya yaitu membuat ibu-ibu minum air terus menerus agar izin ke kamar kecil dan mengulur waktu perjalanan.
Akankah orang tua Vannesa menyetujui pernikahan Teddy dan anaknya, atau apakah Bu Tejo akan tetap dengan pendiriannya bahwa ia tidak ingin memiliki mantu keturunan Tionghoa? Saksikan film Bu Tejo Sowan Jakarta bersama orang tersayangmu, ya!