Hidayah

Bahri, mantan ustad dari desa Mekarwangi memilih untuk pergi ke kota dan mencari peruntungan di sana. Setelah sebelumnya dia mengalami pemfitnahan dan cobaan yang berat, hingga membuat Bahri menjadi tidak percaya dengan bantuan Tuhan. Namun suatu saat, seorang warga desa Mekarwangi, yaitu Hasan, tidak sengaja bertemu di bengkel tempat Bahri bekerja. Hasan bercerita kalau saat […]

Bahri, mantan ustad dari desa Mekarwangi memilih untuk pergi ke kota dan mencari peruntungan di sana. Setelah sebelumnya dia mengalami pemfitnahan dan cobaan yang berat, hingga membuat Bahri menjadi tidak percaya dengan bantuan Tuhan. Namun suatu saat, seorang warga desa Mekarwangi, yaitu Hasan, tidak sengaja bertemu di bengkel tempat Bahri bekerja.

Hasan bercerita kalau saat ini sedang ada keanehan yang terjadi di kampung. Ratna, seseorang yang dulu pernah dekat dengan Bahri, sedang sekarat. Keadaannya menyedihkan. Dia hanya bisa berbarin dan tidak bisa merespons. Namun tiap kali magrib menjelang, Ratna akan mulai berteriak-teriak kesakitan seperti orang kesurupan. Bahkan warga menguris Ratna dan Hesti untuk tinggal di tempat yang agak terpisah dengan perumahan warga. Namun sosok Ratna masih terus menghantui. Dari Hasan juga Bahri mengetahui kalau Kiai sudah mulai sakit-sakitan, sehingga tidak mampu untuk membantu warga. Hasan sangat berharap mau kembali ke kampung.

Suatu malam, Bahri bermimpi ketemu roh Ratna, dan memutuskan pulang kampung. Kenapa Bahri memutuskan untuk pulang kampung?